Kudus, Lingkarjateng.id – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menargetkan pada tahun 2024 bisa mengirimkan 20.000 orang untuk bekerja dan belajar ke sejumlah negara.
“Target sebanyak itu karena ada peluang di negara Jerman, Eropa Timur, Jepang, Korea, dan masih banyak lagi,” ujar Direktur Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto di sela-sela menghadiri pembukaan Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK ke-31 tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Kudus, Senin.
Hadir dalam acara pembukaan LKS SMK Provinsi Jateng tersebut Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Program Director Djarum Foundation Primadi H Serad, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI Kiki Yuliati, serta Kepala BPTI sekaligus Kepala Pusat Asep Sukmayadi, Asisten Administrasi Umum Setda Kudus Mas’ud, serta Kepala SMK se-Jateng.
Wardani menambahkan sebelum pelajar tersebut diberangkatkan ke luar negeri, mereka harus terdaftar terlebih dahulu di Politeknik.
“Belajarnya secara daring, sehingga ketika pulang nanti tinggal direkognisi. Misal magang selama dua tahun, saat pulang hanya menambah setahun bisa menjadi lulusan diploma tiga,” ujarnya.
Direktur Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Lomba Kompetisi Siswa (LKS) SMK ke-31 Provinsi Jateng di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah, Senin (29/5/2023).
Terhadap siswa yang juara pada LKS SMK di Jateng, dia juga berharap setelah selesai kompetisi hasil karyanya dikembangkan lagi, sehingga ada karya siswa yang bisa dijual ke dunia industri.
Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari sosok Salma Salsabil Aliyyah yang merupakan lulusan SMKN 12 Surabaya berhasil menjuarai Indonesian Idol 2023 setelah sebelumnya juga menjadi juara satu festival band pada ajang LKS XVII Provinsi Jateng 2020, sekaligus mendapatkan best vocal.
“Harapan para juara pada ajang LKS SMK bisa naik panggung ya seperti itu. Tidak hanya juara selesai, tetapi terus mengembangkan diri untuk menghasilkan produk yang layak jual dan setara dengan produk lain. Misal, di bidang animasi maupun teknologi rekayasa untuk terus dikembangkan agar layak jual dari project based learning,” ujarnya.
Produk makanan ringan dari SMK Cibadak, kata dia, sudah bisa masuk pusat perbelanjaan di berbagai daerah, sehingga mereka nantinya bisa menjadi enterpreneur.
“Kerja hanya lompatan, sehingga setelah 3-5 tahun bekerja bisa memulai wirausaha,” ujar Wardani.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen juga berharap karya siswa yang juara LKS bisa ditawarkan ke dunia industri, sehingga anak-anak bangga karena karyanya dipakai di dunia usaha, termasuk sekolah juga ikut bangga.
LKS SMK ke-31 Provinsi Jateng yang digelar di SMK RUS Kudus diikuti 1.135 peserta yang berasal dari 581 SMK yang memenangkan LKS tingkat kabupaten/kota. Total ada 40 sekolah pelaksana dengan 54 cabang lomba yang akan berlangsung selama tiga hari pada 29-31 Mei 2023. (ARA – LINGKARJATENG.ID)