PATI, Lingkarjateng.id – Terselenggaranya Haul Ki Ageng Penjawi dengan acara puncak Pawai Kirab Napak Tilas Ki Ageng Penjawi Kebangkitan Pati pada Minggu, 23 Juli 2023 akhirnya berjalan dengan meriah.
Kirab dimulai dari Maqam Ki Ageng Penjawi menuju ke Jalan dr. Susanto. Rombongan mengantarkan Pawai kirab masuk ke Pendopo Kabupaten untuk pelaksanaan apel pertama dalam rangka penyerahan Luwur dan pusaka Ki Ageng Penjawi berupa tombak.
“Mengawali kegiatan ini, saya mengucapkan apresiasi yang setinggi tingginya atas terselenggaranya kirab napak tilas Ki Ageng Penjawi,” tutur Penjabat (Pj) Bupati Pati saat menyampaikan sambutannya pada apel pertama di pendopo Kabupaten.
Mengingat perjuangan Ki Ageng Penjawi bersama pendereknya di daerah Utara Jawa, terutama di Kabupaten Pati dalam menyebarkan agama Islam yang rahmatan lil alamin, Henggar berharap semoga bisa diingat masyarakat Pati dan bisa dimaknai sebagai ajaran luhur.
“Melalui agenda ini, semoga generasi kita dapat lebih menghargai perjuangan pendahulunya, dan dapat meniru semangatnya untuk membawa Kabupaten Pati menjadi lebih baik di masa mendatang,” ungkapnya.
Ki Ageng Penjawi sendiri, diungkapkan Pj Bupati telah dikenal masyarakat Pati sebagai tokoh yang masyhur namanya. Menurut dia, Ki Ageng Penjawi selain telah menyebarkan agama, adat, dan mengajarkan nilai luhur kehidupan bangsa masyarakat sekitar, juga dikenal sebagai tokoh Kabupaten Pati yang adil dan bijaksana.
Adanya haul Ki Ageng Penjawi yang diselenggaraka meriah ini, lanjutnya, merupakan upaya dalam melanggengkan namanya, dan perlu untuk disampaikan sejarahnya kepada generasi selanjutnya.
“Maka melalui kirab adalah salah satu cara kita untuk dapat mengingat tempat bersejarah, momentum bersejarah, dan tokoh bersejarah yang harus kita ingat dan kita hargai sebagai aset warisan bangsa,” imbuhnya.
Akhirnya, Henggar menutup sambutannya dengan menyebut bahwa dalam agenda ini pun bisa menjadi sarana mengenalkan kebudayaan Kabupaten Pati, terkhusus nama Ki Ageng Penjawi. Agar bisa terus luhur sebagai tokoh Islam yang tidak hanya sentral di Kabupaten Pati, tapi bisa dikenal menjadi tokoh Islam di tanah Jawa.
Lain sisi, salah satu warga setempat yang mengikuti rangkaian kirab ini, Iwan mengaku jika pihaknya sangat antusias melihat satu persatu apa yang dipertontonkan. Terutama terkait filosofis sejarah dalam setiap prosesinya, pihaknya merasa hal ini sebagai kegiatan menarik untuk bisa dilestarikan.
“Saya cukup menikmati setiap moment kirab yang dilaksanakan. Ada tadi dari perwakilan kraton juga yang menggunakan baju adat, serta ada pusaka yang diarak keliling. Saya rasa acara seperti ini bagus jika rutin diselenggarakan,” ucap warga asal Wedarijaksa itu.
Acara kirab ini pun akhirnya ditutup dengan peserta kirab meninggalkan pendopo Kabupaten, kembali menuju makam Ki Ageng Penjawi. Untuk nantinya gunungan makanan dan ratusan doorprize dibagikan kepada masyarakat sekitar. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Lingkarjateng.id)