PATI, Lingkarjateng.id – Objek wisata yang ada di Kabupaten Pati tidak hanya menarik minat wisatawan lokal untuk berkunjung, namun juga menarik minat wisatawan mancanegara (wisman). Beberapa wisman itu datang dari berbagai negara di antaranya Belanda, Rusia, dan Korea.
Selain untuk liburan, kedatangan wisman tersebut juga ada yang berniat untuk belajar budi daya ikan nila.
Berdasarkan rekap data dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, jumlah wisatawan asing yang berlibur ke Bumi Mina Tani pada tahun 2023 sebanyak 16 orang.
“Kunjungan wisata di Desa Tunggulsari masuk wisatawan mancanegara ini berdasarkan laporan dari pengelola wisata,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Pariwisata Dinporapar Kabupaten Pati Muhammad Roni, pada Senin, 8 Januari 2024.
Selain liburan, kedatangan wisman tersebut juga untuk belajar proses budi daya ikan nila salin di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Wisman belajar cara budi daya ikan nila yang hidup di perairan air tawar tanpa menimbulkan bau amis.
Diketahui, budi daya ikan nila yang menarik kunjungan wisman tersebut dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pak Jarot.
“Jadi di sana ada semacam study banding. Di sana kan ada budi daya (ikan) nila salin yang dikelola Pokdarwis Pak Jarot. Ada wisatawan sekaligus menimba ilmu,” lanjut Roni.
Sementara itu terkait wisata lokal, Roni menjelaskan bahwa wisatawan lokal ada yang berasal dari Solo, Demak, bahkan dari luar Pulau Jawa.
“Pati sebagian wisatawan religi. Karena Kabupaten Pati banyak tokoh religi yang berpengaruh seperti Syeh Jangkung, Ki Ageng Ngerang, itu banyak wisatawan dari wilayah lain seantero wilayah Indonesia,” lanjutnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2023 jumlah wisatawan yang masuk di Kabupaten Pati sebanyak 822.024 orang. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)