PATI, Lingkarjateng.id – Di hari terakhir pendaftaran, tiba-tiba muncul poros baru dalam Pilkada Pati 2024. Meski tak pernah pasang baliho sosialisasi sebelumnya, namun pasangan Budiyono dan Novi Eko Yulianto resmi menjadi kontestan ketiga yang mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati Pati 2024-2029. Keduanya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN), pada Kamis malam (29/8).
Untuk diketahui, Budiyono merupakan mantan wakil bupati Pati periode 2013-2018 mendampingi Bupati Haryanto. Sedangkan Novi merupakan Kepala Desa Jakenan yang masih menjabat.
Dipilihnya Budiyono dan Novi tentu menjadi pertanyaan besar bagi sebagian besar pihak. Sebab sebelumnya, PPP yang saat ini memiliki enam kursi di DPRD Pati digadang-gadang bakal mengusung pasangan Sudewo-Chandra. Ditambah pada saat pendaftaran Sudewo-Chandra pada Rabu (28/8) Ketua Desk Pilkada PPP Pati Suwito turut hadir mendampingi Sudewo-Chandra.
Dalam konferensinya, bakal calon bupati Budiyono bertekad untuk membawa Kabupaten Pati lebih baik lagi dengan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di segala aspek.
“Menuju Pati menjadi lebih baik, dengan semangat perjuangan untuk satu target Pati Menjadi Lebih Baik,” katanya.
Senada dengan Budiyono, pendampingnya yang sebelumnya mendaftar ke berbagai parpol sebagai bakal calon bupati itu, Novi Eko Yulianto bertekad untuk membawa Pati yang lebih baik lagi. Serta komitmen untuk membawa mandat dan amanah masyarakat Pati.
“Kami komitmen menjadi pemain yang amanah dan komitmen untuk warga Pati,” imbuh Novi.
Sementara itu, DPC PPP Pati mengaku keputusan untuk mengusung Budiyono-Novi di detik-detik terakhir pendaftaran adalah karena mendapat arahan dari petinggi partai, ulama, dan santri.
“Terutama dari arahan para ulama dan Kyai, kemudian para santri. Karena dari awal kalau kita melihat semboyan dari PPP kita mengusung Bupati atau Wakil Bupati harus santri,” terang Ketua Desk Pilkada PPP Pati, Suwito sekaligus yang didaulat menjadi Ketua Tim Pemenangan paslon Budiyono-Novi.
Suwito menyebut, komitmen PPP sebagai partai yang berasaskan Islam diwujudkan dalam pengusungan Budiyono yang merupakan seorang santri untuk maju di Pilkada Pati 2024 ini.
“Kami komitmen tidak hanya sekedar retorika, tapi malam hari ini, bahwa Pak Budiyono adalah satu-satunya di antara kontestan nanti yang ada, santri tulen, didukung para ulama dan kyai,” ucapnya.
Salah satu janjinya untuk menggaet suara warga Pati, ia bakal memperjuangkan Perda Pesantren untuk ditetapkan sebagai Peraturan Bupati (Perbup).
“Selain itu, juga di bidang infrastruktur, sosial, pendidikan, kesehatan sosial dan sebagainya. Karena ini adalah pasangan yang kami rasa komplit, mewakili santri dan juga mewakili nasionalis. Dan juga beliau sebagai pengusaha,” paparnya.
Dijelaskan Ketua KPU Pati Supriyanto, berdasarkan Putusan MK No.60/PUU-XXII/2024, kedua partai pengusung telah memenuhi persyaratan dari segi jumlah suara sah dalam Pileg 2024, yakni sebanyak 84.958 suara sah. Dengan rincian 2.455 dari PAN dan 82.503 dari PPP.
“Dalam pendaftaran ini KPU Pati memastikan kebenaran dan kelengkapan dokumen calon. Pendaftaran dinyatakan diterima,” kata Supriyanto.
Nantinya setelah berkas calon dilakukan penelitian administrasi, pihak KPU bakal segera menetapkan menjadi calon. Bersama dengan pasangan calon yang lain yakni Sudewo-Chandra dan Wahyu-Suharyono. (Arif F/Setyo N/Lingkarjateng.id)