Blora, Lingkarjateng.id – Jembatan penghubung Desa Singget dengan Desa Jati, Kecamatan Jati ambrol. Hal ini disebabkan erosi akibat hujan lebat yang mengguyur Desa Singget, Kecamatan Jati, Blora pada Sabtu malam, 19 Maret 2023 lalu. Apabila tidak segera ditangani, jembatan dikawatirkan akan benar-benar putus.
Anto, salah seorang warga mengatakan, ambrolnya jembatan itu tidak ada yang tahu persis kejadiannya. “Tiba-tiba pas saya lewat sudah ambrol begini,” katanya.
Dia berharap, segera ada penanganan dari pemerintah desa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Blora. Sehingga kekhawatiran putusnya jembatan tidak terjadi. “Roda Empat sudah tidak bisa lewat sini. Mengingat musim hujan begini kalau tidak segera ditangani bisa fatal akibatnya,” ucap lelaki paruh baya itu.
Terpisah, Kepala Desa Singget, Catur Harwoyo membenarkan kondisi sayap jembatan yang saat ini ambrol. “Sebelum ambrol, antisipasi awal sudah kami belikan grosok (tanah uruk, red) terlebih dahulu. Tapi karena alam, ya akhirnya jebol juga,” katanya, Senin (27/3).
Menurutnya, pondasi jembatan dimungkinkan jebol karena erosi tanah di bawahnya. Sehingga tidak mampu lagi menopang beban jembatan. “Sudah saatnya direnovasi,” tandasnya.
Saat ini, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora. “Hari ini akan ditinjau dari tim PU. Semoga bisa segera diperbaiki,” jelasnya.
Catur mengakui, jika jalur penghubung Desa Singget dengan Desa Jati memang bukan satu-satunya. Masih ada jalur lain. Tapi jaraknya lebih jauh. “Kalau mau ke Jati atau sebaliknya, harus memutar yang jaraknya lumayan jauh,” papar Catur.
Dirinya berharap, jalan dan jembatan yang berstatus jalan Pemkab itu bisa segera tertangani. “Mengingat mau lebaran, pasti banyak hilir mudik kendaraan warga yang mudik dari kota. Saya juga cari opsi lain agar jalan ini bisa dilalui kendaraan roda 4 untuk sementara,” pungkasnya. (Lingkar Network| Lingkarjateng.id)