PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati bakal menggelar Festival Budaya dan Jalur Rempah bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 dan Kabupaten Pati ke-701.
Bertujuan untuk melakukan diseminasi dan distribusi pengetahuan kebudayaan jalur rempah di Pati kepada masyarakat, kegiatan bertajuk Festival Wangi Pradesa ini bakal dilaksanakan pada 3 -15 Agustus 2024.
“Kegiatan ini adalah kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kaiatannya dengan jalur rempah. Pati itu kan salah satu titik jalur rempah,” ujar Sekertaris Disdikbud Kabupaten Pati, Paryanto, pada Senin, 8 Juli 2024.
Adapun berbagai rangkaian acara yang akan digelar seperti kegiatan videografi sinematik jalur rempah pada Juli hingga Agustus, workshop penguatan kapasitas budaya pada 10-11 Juli, sarasehan kebudayaan pada 25 Juli-15 Agustus , dan pameran mural pada 3-8 Agustus.
Kemudian, pameran fotografi, UMKM, dan pertunjukan seni yang akan digelar pada 3-8 Agustus serta karnaval budaya pada 8 Agustus 2024 nanti.
Untuk festival budaya sendiri bakal digelar mulai dari Jalan Diponegoro tepatnya depan SMPN 5 Pati hingga Alun-alun Pati dengan konsep seperti Festival Giri Samudra tahun 2023 lalu. Kemudian, pameran UMKM akan digelar di Stadion Joyokusumo.
“Ada pameran UMKM. Kita ambil space di Stadion Joyokusumo. Untuk paradenya nanti di Jalan Diponegoro, startnya di SMP 5 ke timur sampai panggung kehormatan di alun-alun,” paparnya.
Nantinya, terdapat 25 grup yang akan mengikuti parade budaya. Mereka terdiri dari siswa-siswi SMP yang mewakili masing-masing kecamatan.
“Ini akan kita tampilkan kurang lebih 25 grup akan diwakili siswa di masing-masing kecamatan, mengoptimalkan peserta didik dari SMP se-Kabupaten Pati yang kita bentuk menjadi 25 grup,” lanjutnya.
Paryanto menyebut, untuk menyelenggarakan acara ini pihaknya tengah mengajukan anggaran Rp 500 juta kepada Kemendikbud dan Pemkab Pati. Pihaknya juga berharap bisa mendapatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang mau berkontribusi.
“Sesuai kesepakan dengan rapat kemarin di Jakarta, alhamdulillah kami di-support kurang lebih Rp 500 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN). Tapi kita belum deal, tapi kita baru diperintah menyusun proposalnya. Karena anggaran itu anggaran maksimalnya. Tinggal kemampuan kita menyusun Rancangan Anggaran Belanja (RAB),” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)