PATI, Lingkarjateng.id – Makam Habib Usman bin Yahya yang selama ini diyakini oleh masyarakat di Desa Maitan dan Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, akhirnya dibongkar oleh warga pada Jumat, 18 Oktober 2024. Sebab, keberadaan makam tersebut diduga palsu dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Masyarakat kedua desa dengan didampingi organisasi pencinta sejarah Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) sepakat untuk membongkar nisan makam habib palsu Usman bin Yahya usai mengadakan pertemuan di Balai Desa Wukirsari.
Ketua PWI LS Pati, Agus Edi Prayitno, menuturkan bahwa jika makam tersebut tidak dibongkar, dikhawatirkan akan menyesatkan seluruh masyarakat yang meyakini keberadaannya. Sebab, keberadaan makam sempat viral di media sosial dan tertulis “Makam Habib Usman bin Yahya” di Google Maps.
Agus mengungkapkan, berdasarkan hasil penelusuran PWI LS, makam tersebut dipastikan palsu dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Menurutnya, pembongkaran makam perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kebohongan publik.
“Pembohongan publik ini akan berdampak terhadap pola pikir anak cucu kita di masa depan. Kalau perlu dibongkar ya dibongkar. Karena yang namanya makam itu harusnya bisa dibuktikan. Tidak hanya katanya, terawangannya. Tidak ada yang kami rekayasa, bisa dibuktikan,” katanya.
Ketegangan sempat terjadi antara PWI LS dengan masyarakat setempat yang meyakini kebenaran makam Habib Usman bin Yahya. Masyarakat pun sempat menolak adanya pembongkaran makam.
Terlebih, masyarakat di Desa Maitan dan Wukirsari dalam beberapa tahun terakhir selalu nguri-nguri dengan mengadakan haul di makam tersebut.
Namun, Berkat audiensi yang baik dan dengan kehadiran Patmo selaku Kepala Desa Maitan, audiensi berlangsung dan hasilnya berhasil disepakati bersama.
Meski demikian, berkat audiensi yang baik, warga bersama dengan PWI LS akhirnya sepakat untuk membongkar makam dengan memindahkan kedua nisan. Warga kemudian mengubah status makam menjadi Petilasan Ki Ageng Adiguno.
Kepala Desa Maitan, Patmo, mengaku bahwa sebelumnya masyarakat setempat tidak tahu asal-muasal kenapa makam tersebut dikatakan milik habib.
“Alhamdulillah tadi antara warga Desa Maitan dan Wukirsari telah sepakat untuk membongkar makam dan diganti dengan nama Petilasan Ki Ageng Adiguno. Memang sebelumnya dari masyarakat termasuk saya tidak tahu asal-muasal kenapa di situ dipercayai makam habib,” kat Patmo.
Selain memindahkan dua nisan makam, warga juga mencabut tulisan makam Habib Usman bin Yahya yang sebelumnya ditempatkan di dinding makam. Hal itu dilakukan agar masyarakat lain tidak lagi percaya akan keberadaan makam palsu tersebut. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)