PATI, Lingkarjateng.id – Masyarakat Kabupaten Pati yang bertempat tinggal di sekitar Sungai Silugonggo diminta tetap waspada meskipun beberapa wilayah terdampak banjir sudah surut. Imbauan tersebut disampaikan mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga Sabtu, 23 Maret 2024 mendatang.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) per Rabu, 20 Maret 2024, sejumlah wilayah yang sudah surut dari bencana banjir yaitu Kecamatan Tambakromo, Batangan, dan Dukuhseti. Sementara, Kecamatan Juwana, Jakenan, Gabus, Kayen, Sukolilo, dan Pati Kota sudah mengalami penurunan ketinggian air.
“Jadi banjir masih mungkin terjadi selama pintu air di Bendung Wilalung yang mengarah ke Lembah Sungai Silugonggo masih dibuka,” ucap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, Rabu, 20 Maret 2024.
Ia pun mengimbau warga yang terdampak banjir segera mengungsi apabila ketinggian air terus bertambah.
“Masyarakat harus waspada ketika tinggi air di permukiman semakin bertambah disarankan untuk mengungsi sementara. Masyarakat harus mengutamakan keselamatan jiwa,” imbaunya.
Sementara itu, Putri (25) salah satu warga terdampak banjir di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana mengaku sudah mengungsi sejak 16 Maret 2024.
“Saya sendiri memang sudah mengungsi karena dengan kondisi banjir tidak memungkinkan untuk masih bertahan di dalam rumah. Jadi pada intinya memang perlu kewaspadaan dan harapannya semoga cepat surut agar warga Desa Doropayung bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya,” ujarnya.
Sebagai informasi, jumlah pengungsi di Kabupaten Pati saat ini ada sekitar 300 orang yang sebagian besar berada di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)