PATI, Lingkarjateng.id – Suhu politik jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Pati saat ini semakin panas setelah ratusan kepala desa (kades) melakukan deklarasi untuk mendukung pemenangan Sudewo sebagai Bupati Pati. Sontak aksi ini mengundang perhatian dari masyarakat. Sebab, kades yang notabene memiliki jabatan politik seharusnya bersikap netral terhadap jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak.
Menanggapi hal itu, Ketua Bawaslu Pati Supriyanto masih akan melakukan pendalaman terhadap deklarasi para kades tersebut. Apalagi, menurutnya muatan politik balas budi sangat kental diperlihatkan oleh ratusan kades di Pati yang melakukan deklarasi.
“Kami akan melakukan penelusuran terhadap peristiwa tersebut. Terkait dengan hal-hal yang terjadi kemarin, kami akan cari tahu faktanya terlebih dulu, kemudian kami analisis, apakah bentuk pelanggaran,” ucap Supriyanto.
Sementara itu, Bakal Calon (Balon) Bupati Pati sekaligus Kepala Desa (Kades) Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Wahyu Indriyanto, enggan menanggapi deklarasi ratusan kades untuk pemenangan Sudewo sebagai Bupati Pati periode 2024-2029. Hal ini ia sampaikan kepada wartawan Lingkar Jateng pada Senin, 24 Juni 2024.
Saat hendak dimintai keterangan terkait deklarasi tersebut, Wahyu yang notabene menjadi kandidat kuat untuk maju dalam kontestasi Pilbup Pati untuk melawan Sudewo justru tidak bisa ditemui.
Dirinya beralasan sedang melaksanakan kegiatan di luar kota. Begitupun ketika dimintai keterangan via telepon ataupun WhatsApp, Wahyu juga enggan berkomentar.
“Saya (hari ini) di Semarang, tidak bisa (wawancara),” ucapnya melalui pesan WhatsApp.
Seperti yang diketahui, Wahyu Indriyanto bersama Suharyono telah mendaftarkan diri sebagai pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pati melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sedangkan Sudewo, mungkin saja akan menjadi lawan politiknya mengingat politisi dari Partai Gerindra tersebut saat ini sudah mengantongi rekomendasi dari Partai NasDem. Selain itu, Sudewo juga mengklaim dirinya sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)