JAKARTA, Lingkar.news – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan bahwa, penyaluran 640 ribu ton beras kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan dimulai pada Senin, 11 September 2023 mendatang.
“Penyalurannya Senin depan, karena pekan lalu kita perlu waktu untuk konsolidasi data penerima dan lokasinya. Tadi Pak Dirut Bulog juga sudah konfirmasi,” kata Arief saat ditemui di Jakarta, pada Kamis, 7 September 2023.
Arief mengatakan, percepatan penyaluran beras yang semula dilaksanakan pada Oktober dan dimajukan pada September, dilakukan untuk menstabilkan kebutuhan beras di masyarakat.
Cegah Kelangkaan, Pemerintah Kembali Impor Beras 400 Ribu Ton
“Sebanyak 640 ribu ton itu digelontorkan dalam tiga bulan kepada masyarakat. Itu udah membantu. Artinya kan ketika itu masuk, akan menambah “supply” di masyarakat,” kata Arief.
Arief menjelaskan bahwa, ada tiga tahap dalam proses penyalurannya dan akan ada penyaluran khusus untuk daerah tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP).
Pembagian bantuan beras untuk daerah 3TP akan diberikan dua paket dalam satu tahap karena alasan efektivitas dalam proses penyalurannya.
“Untuk daerah-daerah tertentu memang diperlukan demi alasan efektivitas. Seperti di kawasan Puncak Jaya, Papua,” kata Arief.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan mekanisme penyaluran bantuan beras tersebut akan dilakukan berdasarkan nama dan alamat.
Ia mengatakan Perum Bulog telah mendapatkan data penerima bantuan beras yang berasal dari Kementerian Sosial, sehingga dalam penyalurannya tidak salah sasaran.
“Data penerima sudah ada dari Kementerian Sosial, jadi mudah-mudahan tidak salah sasaran,” kata Budi.
Perum Bulog menggandeng PT Pos dalam penyaluran beras bantuan yang menjadi program pemerintah. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)