Disiapkan Rp71 Triliun, Anggaran Makan Bergizi Gratis Bakal Beda Tiap Daerah

BANDARLAMPUNG, Lingkar.news – Program makan bergizi gratis yang dinisiasi presiden terpilih 2024 – 2029 masih dalam tahapan uji coba untuk menentukan skema terbaik dalam pelaksanaannya. Sejauh ini beberapa daerah sudah melaksanakan uji coba dengan biaya yang berbeda-beda. Seperti di Kota Tangerang yang dijatah Rp17.500 per porsi, sedangkan di Bogor dan Solo Rp14.900 per porsi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa nilai anggaran program makan bergizi gratis (MBG) per porsi akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.

“Program makan bergizi gratis untuk tahun depan anggaran keseluruhannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sudah ditetapkan yaitu sebesar Rp71 triliun,” ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Jumat, 2 Agustus 2024.

Sudah Disepakati, Segini Jumlah Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

Menurut Zulkifli penetapan anggaran yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah itu karena harga bahan pangan serta biaya produksi yang berbeda-beda setiap daerah.

“Sebenarnya yang menentukan harga per porsinya adalah para ahli gizi, sebab beda provinsi beda pula harga, biaya dan sebagainya. Jadi disesuaikan dengan kemampuan daerah seperti apa,” terangnya.

Kelengkapan jenis makanan per porsi pun, kata Zulkifli, akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.

“Program makan bergizi gratis ini nanti seperti apa akan dirumuskan oleh ahli gizi, yang menentukan harganya juga mereka, kami hanya memberikan saran saja. Yang penting harus mencukupi gizi anak, dimana harus ada telurnya, ikan, dan buah,” bebernya.

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Tangerang Pakai Dana BOS Daerah

Menurut dia, saat ini pemerintah masih terus melaksanakan sosialisasi program makan bergizi gratis tersebut ke berbagai daerah.

“Untuk di Lampung dan berbagai daerah ini dalam tahap sosialisasi terlebih dahulu untuk program makan bergizi gratis,” sambungnya.

Merespons program makan bergizi gratis itu, seorang siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Selatan, Ahmad merasa senang.

“Senang karena dapat makan gratis, jadi siang tidak usah jajan di kantin,” kata Ahmad.

Ia mengatakan dengan diberikannya makan gratis dirinya pun dapat lebih menghemat uang saku.

“Uang jajan yang diberi orang tua untuk jajan bisa di tabung untuk beli yang lainnya,” ucapnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)