JAKARTA, Lingkar.news – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa, stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencapai 1,52 juta ton saat ini, dan akan didatangkan kembali sebanyak 400 ribu ton hingga akhir tahun untuk memastikan ketahanan pangan.
“Insya Allah aman (stok cadangan beras), kami jaga,” kata Arief saat dihubungi melalui telepon seluler di Jakarta, pada Selasa, 5 September 2023.
Arief mengatakan bahwa, CBP yang mencapai 1,52 juta ton tersebut dapat dipastikan memenuhi kebutuhan pangan nasional. Terlebih terdapat tambahan beras impor 400 ribu ton hingga akhir tahun.
Fraksi PKS DPR RI Tanggapi soal RI Impor Beras 2 Juta Ton
Ia menjelaskan Bapanas sejak awal 2023 merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog. Hal itu menurut dia, bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan.
Penambahan stok beras tersebut adalah untuk mencegah munculnya dampak psikologis masyarakat terhadap kondisi stok beras dan menanggulangi potensi dampak fenomena El-Nino terhadap suplai makanan pokok tersebut.
Arief menambahkan bahwa, kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, bukan karena tidak adanya stok, tetapi karena produksi dalam negeri yang memang belum mencukupi.
Indonesia Impor Beras Ratusan Ribu Ton, Ini Fakta-Fakta Sebenarnya
“Kalau beras itu kuncinya ada diproduksi, bahkan penggiling padi saat ini sangat perlu pasokan, karena memang tidak ada bahannya,” katanya.
Menurut dia, Bapanas mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing KPM mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan.
“Ada 640 ribu ton beras yang didistribusikan untuk bantuan sesuai perintah Presiden,” tutur Kepala Bapanas Arief.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin, 4 September 2023, Bapanas menyatakan bahwa ketersediaan 12 komoditas diproyeksikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Desember 2023.
Adapun ke-12 komoditas itu termasuk beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi juga diprediksi aman dengan catatan membutuhkan pasokan impor. (Lingkar Network | Ant – Koran Lingkar)