Laki-Laki di Kudus Lebih Banyak yang Nganggur Dibanding Perempuan, Kok Bisa?

KUDUS, Lingkarjateng.id – Kabupaten Kudus mencatat penurunan signifikan dalam tingkat pengangguran dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. Pada tahun 2023, jumlah pengangguran di Kudus mencapai 15,87 ribu orang, menunjukkan penurunan sebanyak 0,20 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Ida Sofia Rini, Koordinator Fungsi Statistik Sosial di BPS Kudus, faktor utama di balik penurunan angka pengangguran adalah peningkatan lapangan usaha, khususnya dalam sektor UMKM.

“Banyak angkatan kerja yang terserap dalam lapangan pekerjaan yang semakin bertambah di Kudus,” ungkapnya di Kantor BPS Kudus belum lama ini.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan infrastruktur ekonomi lokal yang mendukung pertumbuhan sektor UMKM.

Secara spesifik, tingkat pengangguran pada laki-laki mencapai 3,51%, sedangkan pada perempuan sebesar 2,91% pada tahun 2023. Meskipun demikian, jumlah laki-laki yang menganggur (9,40 ribu orang) masih sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan (7,33 ribu orang).

Perbedaan ini disebabkan oleh preferensi laki-laki yang cenderung lebih selektif dalam memilih pekerjaan. Data statistik menunjukkan progres yang konsisten dalam mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Kudus.

Pada tahun 2021, jumlah pengangguran mencapai 19,65 ribu orang, turun menjadi 16,7 ribu orang pada tahun 2022, dan terus menurun menjadi 15,87 ribu orang pada tahun 2023.

“Kondisi ini mencerminkan keberhasilan strategi pengembangan ekonomi lokal dan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan pemerintah daerah,” jelas Ida.

Dia juga menambahkan bahwa informasi lengkap mengenai data ini dapat diakses melalui situs resmi BPS dengan mencari Berita Resmi Statistik (BRS).

Lebih lanjut, Ida mengungkapkan bahwa peningkatan lapangan kerja yang tersedia, terutama bagi perempuan, menjadi faktor kunci dalam menurunkan tingkat pengangguran. Hal ini menunjukkan kesempatan yang lebih luas bagi angkatan kerja untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.

Menurutnya, Kabupaten Kudus saat ini terus berupaya untuk mempertahankan tren positif ini melalui kebijakan proaktif dalam pengembangan sektor UMKM dan peningkatan skill sumber daya manusia. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)