KUDUS, Lingkarjateng.id – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Tri Erna Sulistiyowati, menegaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 harus fokus pada Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Tri mengatakan penyusunan RPJPD memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen daerah serta pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan selama 20 tahun mendatang.
“RPJPD ini diharapkan dapat menciptakan koordinasi, sinkronisasi, dan kolaborasi antar pelaku pembangunan serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan daerah Kabupaten Kudus,” ujarnya dalam rapat paripurna di ruang Paripurna DPRD Kudus, Senin, 24 Juni 2024.
Salah satu isu strategis yang menjadi fokus dalam RPJPD Kudus tahun 2025-2045 adalah pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, menyampaikan jawaban atas pandangan fraksi DPRD Kudus bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan akan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan.
“Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya cepat, tetapi juga merata dan berkelanjutan. Ini termasuk pengembangan sektor-sektor ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain ekonomi berkelanjutan, Pemkab Kudus juga fokus pada isu-isu strategis seperti peningkatan kesejahteraan rakyat, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, serta penanganan permasalahan pembangunan akan menjadi prioritas dalam penyusunan RPJPD.
“Kami menyadari pentingnya memperhatikan isu-isu strategis ini. Oleh karena itu, kami telah memasukkan isu-isu tersebut dalam strategi pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta transformasi sumber daya manusia,” tambahnya.
Dengan adanya RPJPD ini, Kabupaten Kudus diharapkan dapat mencapai visi, misi, dan arah pembangunan yang telah ditetapkan, mewujudkan daerah yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dalam mencapai tujuan tersebut. (Lingkar Network | M. Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)