JEPARA, Lingkarjateng.id – Kepala pelaksana harian Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdiyanto melalui Kasi Pencegahan dan kesiapsiagaan, Nugroho Isman, mencatat ada 12 kecamatan yang berpotensi longsor dari tingkat rendah hingga tinggi. Namun, potensi tinggi terjadinya longsor ada di 7 kecamatan.
“Potensi tingginya ada di 7 kecamatan, yaitu Donorojo, Keling, Bangsri, Pakis Aji, Batealit, Mayong, Nalumsari,” ujar Nugrohi pada Rabu, 6 Desember 2023.
Nugroho mengungkapkan, potensi musibah longsor yang tinggi di wilayah-wilayah tersebut telah dipetakan dan masuk ke dalam Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Jepara tahun 2023.
Wilayah-wilayah tersebut memiliki risiko tinggi longsor karena faktor geografisnya yang berupa kontur perbukitan dan pegunungan.
“Potensi ini akan semakin tinggi bila perbukitan atau tebingnya gundul karena sedikit pepohonan yang berfungsi sebagai penahan,” jelasnya.
Maka dari itu, lanjut Nugroho, yang paling penting adalah menjaga wilayah perbukitan atau tebing terjaga vegetasinya dengan tidak melakukan penebangan pohon.
“Jangan melakukan penggundulan,” tegasnya.
Selain longsor, BPBD Jepara juga mencatat 159 desa di 14 kecamatan berisiko bencana banjir tinggi saat musim hujan. Yakni di Kecamatan Mlonggo, Nalumsari, Pakis Aji, Pecangaan, Tahunan, Welahan, Kedung, Kalinyamatan, Bangsri, Batealit, Donorojo, dan Kembang.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang ada di wilayah-wilayah tersebut untuk terus waspada dan tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan saluran air.
“Jangan buang sampah sembarangan apalagi di sungai/saluran air agar tidak menimbulkan banjir,” imbaunya.
Sebelumnya, ia menyampaikan bahwa terdapat beberapa bencana yang sering terjadi di Kabupaten Jepara. Di antaranya banjir, gempa, puting beliung, kekeringan, kebakaran, pohon roboh, longsor, rob, dan yang lainnya.
Dari banyaknya bencana yang tercatat tersebut, Jepara termasuk daerah berkategori kelas risiko sedang. Hal itu berdasar indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Jepara termasuk daerah berkategori kelas risiko sedang dengan skor 122,27. Posisinya berada di peringkat ke-13 daerah paling rawan bencana di Indonesia. Indeks ini telah menurun dari tahun 2021 yang berada di urutan ke-10 dengan skor 135,11. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)