JEPARA, Lingkarjateng.id – Menanggapi adanya fenomena wisuda di tingkat sekolah dasar hingga menengah yang dinilai sebagai ajang untuk bergaya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Pratikno, meminta mutu pendidikan di kabupaten setempat untuk terus dijaga dengan baik.
“Saat ini fenomena hal yang utama dikalahkan dengan hal yang tidak substantif. Ini mutu pendidikan harus benar-benar dijaga. Sebenarnya sah-sah saja meskipun baru tingkat SD tapi itu harus disesuaikan kemampuan orang tua dan kemampuan lingkungan,” katanya.
Menurutnya, pendidikan merupakan kunci utama bagi pembangunan suatu negara. Negara-negara dengan sistem pendidikan yang berkualitas cenderung memiliki ekonomi yang lebih maju, masyarakat yang lebih terdidik, dan daya saing yang lebih tinggi di kancah global.
Namun, dalam konteks pendidikan di Indonesia, masih terdapat berbagai tantangan yang perlu diatasi. Tingkat melek huruf yang masih rendah, ketimpangan akses pendidikan antarwilayah, kurangnya kualitas guru, kurikulum yang belum responsif terhadap tuntutan zaman, serta minimnya keterampilan yang diajarkan di sekolah-sekolah, menjadi beberapa masalah utama yang perlu diselesaikan.
Maka dari itu, pihaknya berharap adanya inovasi pembelajaran dalam lingkup pendidikan baik dari guru, anak didik, maupun orang tua.
“Tujuan pendidikan kan sebenarnya mengubah masyarakat jadi lebih baik. Bagaimana negara kita maju kalau tidak ada inovasi dalam pembelajaran. Kalau kita stagnan, pendidikan tidak akan maju,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pratikno menilai jika kondisi pendidikan di Kabupaten Jepara sudah bagus jika dilihat dari ketersediaan sekolah. Ia turut merinci jumlah sekolah di Kabupaten Jepara yang tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebanyak 171, untuk jenjang menengah 32 sekolah, jenjang SMA 6 sekolah, dan SMK 17 sekolah.
“Jika dilihat dari data ketersediaan sekolah sudah baik, namun hal yang perlu ditingkatkan lagi adalah kualitas pendidikan kita,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)