JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara meninjau langsung pangkalan elpiji 3 kilogram (kg) di Karimunjawa usai menerima aduan dari masyarakat terkait harga jual gas melon yang tidak wajar pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Penjabat (Pj.) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengungkapkan bahwa ketersediaan elpiji di kawasan Karimunjawa saat ini masih dalam kondisi terkendali.
Menurut Edy, Pemkab Jepara telah mendistribusikan sebanyak 2.000 tabung gas elpiji setiap minggu ke tujuh pangkalan yang tersebar di Kecamatan Karimunjawa. Bahkan selama liburan, stok elpiji ditingkatkan hingga 20.000 tabung untuk memenuhi lonjakan permintaan.
“Stok elpiji di Karimunjawa sudah tercukupi, dan kami akan terus memantau penjualan di tingkat pengecer untuk mencegah penyelewengan harga,” kata Edy.
Tak lupa, Edy juga mengingatkan pentingnya pengawasan oleh camat, kapolres, dan komandan kodim untuk memastikan harga jual elpiji tidak merugikan masyarakat.
Selain meninjau ketersediaan elpiji, ia juga menanggapi laporan mengenai krisis air bersih di Karimunjawa. Ia mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Jepara telah melakukan dropping 100.000 liter air bersih kepada warga yang membutuhkan.
“Eksplorasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Karimunjawa. Kami berencana bekerja sama dengan Universitas Diponegoro untuk menerapkan teknologi desalinasi, yang dapat mengubah air payau menjadi air bersih yang layak konsumsi,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, ia berharap kebutuhan dasar masyarakat di Karimunjawa terpenuhi, baik dalam hal ketersediaan elpiji maupun air bersih. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)