JEPARA, Lingkarjateng.id – Objek wisata Pantai Telukawur di Desa Telukawur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara mengalami sejumlah kerusakan usai diterjang banjir dari daratan dan ombak dari lautan beberapa hari yang lalu.
Kerusakan di Pantai Telukawur terjadi pada gerbang utama, booth foto yang bertuliskan Pantai Telukawur, sejumlah gazebo, warung dan juga terdapat pohon tumbang di sekitar pantai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Eko Udiyono, menjelaskan pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke beberapa pantai di Jepara bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Ia menyebutkan kerusakan paling parah terjadi di Pantai Telukawur.
“Pantai Bandengan dan Kartini aman, hanya pohon tumbang saja dan masih bisa diatasi. Kalau Pantai Telukawur berat kerusakannya,” ujarnya, Kamis, 21 Maret 2024.
Eko menyampaikan bahwa Pemkab Jepara melalui Disparbud akan memberikan bimbingan dan bantuan sesuai kemampuan. Meski tidak banyak, diharapkan bisa membantu meringankan beban korban.
Ia juga menyarankan kepada pengelola wisata Pantai Telukawur untuk segera mengajukan proposal dana perbaikan dan penataan ulang sehingga kerusakan bisa cepat teratasi dan terselesaikan.
“Akan segera kami tangani segera, sebab sebagian warga Telukawur juga mencari nafkah dengan berdagang di sekitar pantai,” sambungnya.
Ia berharap kepada para pedagang untuk tetap berjualan di sekitar pantai, tidak di warung seperti biasanya. Itu dilakukan supaya tetap ada pemasukan sembari menunggu proses perbaikan dan penataan ulang.
Sementara itu Camat Tahunan Nuril Abdillah menjelaskan bahwa objek wisata Telukawur merupakan salah satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat dan sedang dilakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut. Ia mengaku setidaknya perlu 552 meter kubik tanah uruk untuk perbaikan.
“Ada sekitar 50 warung yang terdampak bencana ini di sekitar area pantai,” terang Nuril..
Sedangkan menurut Abdurrahman, salah satu pedagang di Pantai Telukawur, mengatakan bahwa pihaknya harus memindahkan perlengkapan jualan yang ada di warung ke rumahnya karena kondisi warungnya rusak parah akibat terjangan banjir.
“Saya selamatkan dan amankan barang dagangan yang ada di warung terlebih dahulu,” jelasnya.
Dirinya menyebut berusaha melakukan perbaikan sementara secara mandiri sembari menunggu bantuan perbaikan dari pemerintah.
“Saya perbaiki yang bisa diperbaiki sementara. Karena berdagang di sini adalah pekerjaan utama,” ungkapnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)