JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) sebesar Rp 10,3 miliar untuk peningkatan produksi pertanian di kabupaten setempat.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj.) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, saat mendampingi kunjungan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, sekaligus peninjauan pertanian di Desa Kelet, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. pada Kamis, 3 Oktober 2024.
“Terima kasih, Pak. Perhatian Kementan kepada Jepara sangat besar. Kali ini dengan bantuan total Rp 10,3 miliar untuk peningkatan produksi padi dan jagung,” ucap Edy.
Edy mengatakan, berkat bantuan tersebut ada penambahan areal tanam (PAT) padi, dari 36.030 hektare tahun 2023, menjadi 40.510 hektare tahun 2024. Artinya, ada tambahan areal tanam seluas 4.480 hektare. Selain itu, bantuan lain dari pemerintah yang diterima Pemkab Jepara berupa pupuk bersubsidi.
“Alokasi tahun ini pupuk urea 12.807.545 kilogram dan NPK 10.699.800 kilogram. Sampai 8 September 2024, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi yang kami lakukan adalah yang tertinggi se-Jawa Tengah,” ujarnya.
Edy membeberkan masalah yang dihadapi Pemkab Jepara di antaranya semakin berkurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi, berkurangnya sumber air, keterbatasan tenaga kerja, serangan hama penyakit, dan anomali iklim.
“Mohon Bapak Wakil Menteri berkenan memberi bantuan lagi untuk Jepara, yakni pembangunan sarana irigasi bendungan atau waduk, pembangunan jaringan irigasi teknis, dam parit, embung, bantuan alat dan mesin pertanian, serta bantuan sarana produksi,” ucapnya.
Sementara itu, Wamentan Sudaryono menegaskan akan memperbaiki tata kelola distribusi pupuk subsidi yang selama ini menjadi keluhan petani.
Sehingga, pupuk subsidi nantinya bisa tersalurkan secara menyeluruh untuk para petani.
“Filosofi kami, harus mengenakan dan meringankan para petani, jika butuh pupuk, pupuk harus ada,” ucapnya.
Adapun rincian bantuan yang diberikan Wamentan Sudaryono dalam kunjungan tersebut meliputi benih padi sebanyak 1.785 hektare (ha), benih jagung 2 ribu ha, pestisida 2 ribu paket, NPK 200 ton, combine harvester 4 unit.
Kemudian traktor roda empat 5 unit, traktor roda dua 26 unit, pompa air 106 unit, irigasi perpompaan 30 unit, dan irigasi perpipaan 3 unit. (Lingkar Network | Tomi Budianto/Mohammad Aminudin – Lingkarjateng.id)