JEPARA, Lingkarjateng.id – Festival budaya Perang Obor menjadi salah satu warisan budaya tak benda tingkat nasional yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2021.Tradisi ini biasa digelar pada Senin Pahing di bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah.
Untuk semakin mempopulerkan tradisi Perang Obor ini, Pemkab Jepara menggandeng Lingkar TV untuk menyiarkannya secara eksklusif pada Senin, 5 Juni 2023 malam, di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta memberikan apresiasi kepada awak media, salah satunya kepada kru Lingkar TV.
“Harapannya, budaya-budaya lokal yang ada di Jepara menjadi daya tarik wisatawan lokal dan luar daerah Kabupaten Jepara,” tuturnya.
Perang Obor Jadi Bagian Prosesi Sedekah Bumi di Jepara
Edy juga mengapresiasi masyarakat dan petinggi Desa Tegalsambi yang telah mempertahankan budaya Perang Obor. Menurutnya, budaya tersebut syarat akan nilai-nilai filosofis. Diantaranya adalah budaya sportivitas, saling memaafkan, tidak ada dendam, dan saling menghormati.
“Tradisi perang obor ini merupakan atraksi budaya yang sudah turun-temurun yang harus kita lestarikan,” kata Edy.
Ia menyebutkan, Perang Obor menjadi festival kebudayaan terbesar kedua di Jepara setelah Pesta Lomban.
Pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menetapkan Perang Obor sebagai warisan budaya tak benda di tingkat nasional.
Tak ayal, festival tersebut dihadiri sejumlah turis dari luar kota hingga mancanegara, salah satunya Singapura. Tampak beberapa turis mengabadikan momen perang obor melalui kamera hingga gawai mereka.
“Saya harap melalui festival ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Desa Tegalsambi,” tuturnya.
Dalam acara tersebut 40 pemain perang obor saling beradu 400 obor yang telah disiapkan. Festival yang diadakan sebagai peringatan sedekah bumi Desa Tegalsambi tersebut dibuka secara resmi dengan penyulutan obor oleh Pj Bupati Edy Supriyanta di Perempatan Desa Tegalsambi.
Diwawancarai terpisah, Direktur Lingkar TV Supriyadi mengatakan, dengan adanya undangan untuk meliput Perang Obor oleh Pemkab Jepara, hal itu menjadi sebuah dukungan tersendiri bagi Lingkar TV untuk terus eksis.
Supriyadi mengungkapkan, meskipun Lingkar TV telah mengantongi ijin sebagai TV Digital Streaming Online, namun saat ini juga telah berproses menuju Televisi Theresterial dan telah dinyatakan lulus uji laik operasi sebagai Televisi Theresterial per 1 Juni 2023 dan berhak mendapatkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).
“Artinya Lingkar TV akan bisa dinikmati oleh pemirsanya, tidak hanya melalui hp dan komputer, namun juga televisi rumah yang menggunakan set box televisi digital,” terangnya.
Selanjutnya, Supriyadi berharap ke depannya Lingkar TV bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
“Alhamdulillah Lingkar TV sudah masuk ke 12 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Semoga kerja sama antara Lingkar TV dan Pemkab Jepara, akan membawa manfaat dan berkelanjutan,” harapnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)