JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Destinasi Wisata Bahari Kreatif Kawasan Karimunjawa di Gedung Shima Setda Jepara pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Tahun 2010-2025, Karimunjawa ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia.
Mengacu pada peraturan tersebut, maka Pemkab Jepara berupaya memaksimalkan kawasan tersebut sebagai destinasi berbasis wisata bahari kreatif dengan mengoptimalkan pembentukan ekosistem pariwisata kreatif.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan peran Pemkab Jepara dalam pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di empat desa sekitar kawasan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
Keempat desa tersebut meliputi Desa Karimunjawa, Desa Kemujan, Desa Parang, dan Desa Nyamuk. Optimalisasi pariwisata di empat desa tersebut diharap mampu mendongkrak perekonomian warga setempat.
Tak hanya itu, dalam mengoptimalkan pariwisata dan ekonomi kreatif juga akan menggunakan konsep hexahelix yaitu kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, komunitas, media, dan perbankan) yang ada di wilayah Kabupaten Jepara dan Provinsi Jawa Tengah.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara Edy Sujatmiko menyebutkan bahwa Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara Tahun 2023-2043 menempatkan keberadaan kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional Karimunjawa seluas 1.646 hektare.
“Tata ruang ini bukan membatasi masyarakat tapi mengatur supaya alam dan kebutuhan itu seimbang,” ucap Edy Sujatmiko.
Edy menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022, Karimunjawa telah dikunjungi oleh 59.203 wisatawan dalam negeri yang meningkat menjadi 77.770 wisatawan sepanjang tahun 2023. Pada rentang waktu yang sama, wisatawan mancanegara (wisman) naik dari 3.649 wisatawan menjadi 7.850 atau meningkat 115 persen lebih.
“Rata-rata wisatawan mancanegara menginap 2,12 malam dengan rata-rata belanja $332,02 per orang. Sedangkan wisatawan dalam negeri rata-rata menginap 1,71 malam dan membelanjakan uang rata-rata Rp 1,8 juta per orang,” jelasnya.
Ia menyebut peningkatan tersebut disertai dengan berkembangnya sarana akomodasi di Karimunjawa yang saat ini berjumlah 120 hotel dan homestay. Kemudian, transportasi kapal ke Karimunjawa ada dua macam yaitu Kapal Ekspress Bahari dan KMP Siginjai. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)