JEPARA, Lingkarjateng.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara merencanakan festival lampion yang akan digelar di Pantai Bandengan Jepara. Rencananya, lebih dari 1000 lampion yang akan diterbangkan ke udara baik dari darat maupun laut.
Kepala Disparbud Kabupaten Jepara, Moh Eko Uddyono, menyampaikan bahwa pelaksanaan festival lampion akan diselenggarakan pada tahun 2024 ini. Namun, pihaknya belum bisa memastikan terkait tanggal pelaksanaannya.
“Kami masih membahas terkait rencana festival lampion yang akan diadakan tahun ini,” kata Eko saat ditemui tim Lingkar Jateng di kantornya.
Ia menjelaskan bahwa ide festival lampion ini untuk mengangkat pariwisata lokal yang ada di Kabupaten Jepara. Ia juga akan menggandeng beberapa stakeholder untuk terlibat dalam pelaksanaan festival tersebut.
“Kami akan ajak masyarakat, pengusaha, budayawan, dan stakeholder lainnya untuk meramaikan festival dan juga pariwisatanya. Semuanya akan terlibat, bukan dari pihak pemerintah saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan bahwa ide mengadakan festival lampion di Jepara terinspirasi dari gelaran festival serupa di banyak daerah, seperti Festival Lampion Borobudur, Festival Lampion Dieng, dan lainnya.
Ia mengatakan, sebelum dilakukannya penerbangan lampion, nantinya akan ada pertunjukan seni budaya terlebih dahulu. Selain untuk menambah kemeriahan acara, pertunjukan juga ditujukan untuk mempertontonkan budaya-budaya yang ada di Jepara.
Terkait hal itu, pihak Disparbud akan berkolaborasi dengan komunitas budaya, masyarakat, dan pengelola wisata sehingga bisa menjadi event bersama.
“Akan pertunjukan budaya, kemudian pada sore harinya masyarakat bisa menikmati keindahan sunset di pantai dan dilanjutkan menerbangkan lampion bersama-sama pada malam harinya,” ungkapnya.
Terkait lampion, Eko mengatakan bahwa Disparbud Jepara akan menggunakan bahan dasar yang ramah lingkungan agar tidak mencemari laut dan sekitarnya. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan lentera kertas yang jumlahnya lebih dari seribu.
“Nanti akan pakai lampion kertas yang ramah lingkungan. Kalau pakai plastik akan jadi sampah,” imbuhnya.
Menurut Eko, festival ini bisa menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya lokal sekaligus mengangkat sektor pariwisata di Jepara. Ia pun sangat berharap kegiatan ini dapat didukung penuh oleh banyak pihak, sehingga Festival Lampion Jepara 2024 bisa segera terealisasi.
“Kami harap tahun ini bisa terealisasi sebelum pesta demokrasi kepala daerah. Pelestarian tradisi lokal merupakan tugas semua orang yang masuk ke Jepara, bukan hanya tugas pemerintah saja,” harapnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)