TP PKK Jateng Ajak Santri Jadi Pahlawan Cuci Tangan Pakai Sabun

image 14

SEMARANG – Untuk mencegah risiko penyakit menular, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah terus mengampanyekan gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) kepada masyarakat.

Kali ini, kampanye CTPS digelar di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (16/10/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025.

Ketua Bidang IV TP PKK Jateng, Lucia Tri Harso, mengatakan kegiatan ini mengusung tema “Be a Handwashing Hero” dengan melibatkan 353 santri sebagai pahlawan cuci tangan.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan santri tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit,” ujarnya.

Sementara Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin, dalam sambutan yang dibacakan Ketua TP PKK Kota Semarang, Lies Iswar Aminuddin, menegaskan bahwa budaya cuci tangan dapat menurunkan risiko penyakit menular hingga 40–60 persen.
“Banyak penyakit seperti diare, flu, dan infeksi lainnya dapat dicegah dengan mencuci tangan yang benar,” kata Lies.

Menurutnya, gerakan CTPS merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan di setiap lingkungan. Data BPS 2023 mencatat, 80,15 persen rumah tangga di Indonesia memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air, sementara di Jawa Tengah angkanya mencapai 86 persen.

Lies menambahkan, lingkungan pendidikan dipilih sebagai lokasi kampanye karena merupakan tempat berkumpulnya anak-anak yang rentan terhadap penyakit.
“Kebiasaan cuci tangan dengan sabun harus dikenalkan sejak dini. Sekolah dan pesantren menjadi tempat ideal untuk membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, para santri tidak hanya mendapat edukasi teori tetapi juga praktik langsung mencuci tangan dengan fasilitas yang tersedia di kompleks pesantren.

Selain kampanye CTPS, TP PKK Jateng bersama Pemerintah Provinsi dan Baznas Jateng juga menyalurkan berbagai bantuan. Baznas menyerahkan 353 sarung dan mukena serta mengadakan pelatihan budidaya jamur tiram bagi santri MA pada awal November 2025. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyalurkan 150 paket alat tulis, sementara Dinas Arsip dan Perpustakaan memberikan 100 eksemplar buku bacaan.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) turut menghadirkan pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA), dan RSUD Kota Semarang menyediakan layanan Spesialis Dokter Keliling (Speling) sebagai dukungan terhadap program Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.