Boyolali, Kabardaring – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Salatiga turut berkontribusi mensukseskan pembangunan GITET 500 kV Boyolali melalui proses pemberian tegangan pertama (energize). Secara bertahap, energize dilakukan pada Bay Pedan 1, Bay Ungaran 1, Uji Looping Bay Ungaran-Pedan dan energize IBT 2 Ungaran pada Senin (30/9).
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, pembangunan GITET 500 kV dengan kapasitas 1000 MVA tersebut dimaksudkan untuk mengurangi beban IBT 500 kV PEDAN yang tinggi sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas operasi untuk menyuplai kebutuhan listrik pada sistem kelistrikan Jawa Tengah dan DIY.
“Dengan beroperasinya GITET 500 kV Boyolali ini, beban kelistrikan yang terdapat di wilayah Pedan maupun Ungaran dapat terpecah sehingga memberikan impact yang maksimal untuk keandalan sistem kelistrikan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta,” terang Tejo Wihardiyono.
Keberadaan GITET 500 kV Boyolali ini akan memperkuat sistem kelistrikan di jalur utara dan selatan, sehingga apabila terjadi gangguan disalah satu jalur, dapat dilakukan backup pada jalur lain sehingga dampak meluas dapat diminimalisir.
Sebelumnya, pada 27/7 lalu, UPT Salatiga telah berhasil melakukan backfeeding pada bay Inter Bus Trafo (IBT) 1 yang merupakan salah satu tahapan penting dalam pembangunan GITET 500 kV Boyolali. Pada tahapan ini dilakukan pemberian tegangan dari sisi sekunder 150kV kemudian dialirkan melalui IBT 500/150kV, sehingga IBT menjadi trafo step up.
Keberhasilan energize pada GITET Boyolali ini merupakan kolaborasi apik antara PLN Group Jawa Tengah yakni Unit Induk Transmisi JBT, Unit Induk Pembangunan JBT, Unit Induk P2B, Pusertif, Pusmanpro dan sejumlah pihak ketiga. (Ho PLN)