BLORA, Lingkarjateng.id – Banyaknya pohon penghijauan yang mulai berumur dan rapuh di sepanjang Jalan Provinsi Cepu-Singget tepatnya di wilayah Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, membuat warga was-was dan resah.
Pasalnya, pohon-pohon tersebut banyak yang sudah kering dan tidak lagi mempunyai daun sehingga rawan tumbang. Potensi pohon tumbang tersebut menjadi lebih tinggi karena Kabupaten Blora saat ini memasuki musim penghujan yang disertai angin kencang.
Sri Lestari Indajani, Kepala Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, mengungkapkan bahwa dirinya sudah pernah bersurat keDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Satpol PP Blora, terkait sejumlah pohon yang rawan tumbang di sepanjang Jalan Provinsi Cepu-Singget. Namun, pihak terkait hanya melakukan survei dan belum ada upaya tindak lanjut.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei, ada sekitar 145 pohon yang berjajar mulai dari pertigaan lampu merah Ngraho ke timur sampai dengan batas desa setempat.
“Kami sudah bersurat ke dinas terkait sejak awal tahun. Belum lama ini ada mobil sedan yang tertimpa ranting pohon. Berharap dinas terkait segera ambil langkah menebang pohon yang rawan tumbang dan mentrabas ranting-ranting pohon yang kering. Apalagi di situ juga terdapat sekolahan. Kami khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Sri Lestari pada Senin, 7 Oktober 2024.
Sebagai informasi, pada akhir September dan awal Oktober 2024, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora dibantu relawan gabungan sudah mengevakuasi 4 pohon tumbang di wilayah Desa Ngraho. Pohon tersebut berjenis angsana, randu alas, dan trembesi.
Sementara itu, anggota TRC BPBD Blora, Agung Tri, mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 8 pohon di wilayah Desa Ngraho yang rawan roboh.
“Kami khawatir jika tidak segera ditebang, pohon-pohon yang rapuh dan sudah tidak berdaun tersebut akan roboh ke jalan. Apalagi saat ini memasuki musim hujan yang disertai dengan angin kencang,” ungkapnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)