Melenggang ke Gedung DPRD Blora, Ratna Pancarini Komitmen Bawa Perubahan di Tanah Kelahiran

BLORA, Lingkarjateng.id – Ratna Pancarini akhirnya lolos dan melenggang ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora melalui daerah pemilihan (dapil) 3 meliputi Kecamatan Randublatung, Kradenan, dan Jati.

Meski baru kali pertama mengikuti pencalonan di Pemilu Legislatif (Pileg) melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun ia dipercaya masyarakat dan konstituennya untuk menyuarakan aspirasi rakyat dengan mendulang 5.600 suara lebih.

Wanita yang lebih akrab disapa Mamah Rini tu saat ini tinggal di tanah kelahirannya di Desa Doplang RT 03/RW 02, Kecamatan Jati. Ia merupakan alumni Akademi Keperawatan (Akper) Usaha Mulia Jakarta Selatan pada 1998 lalu.

Memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, ia pun pernah bekerja menjadi perawat di Puskesmas Doplang. Namun, ia akhirnya memilih berhenti dan memulai karier lain menjadi seorang pengusaha dengan membuka beberapa toko alat tulis dan elektronik. Di tengah kesibukannya, Rini aktif dalam organisasi Muslimat NU. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2018 lalu ia terpilih menjadi Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Blora.

“Tahun itu awal mula saya mengawali masuk partai politik, karena termotivasi dengan keinginan membuat perubahan di lingkungan tanah kelahiran,” ujar wanita kelahiran 1976 ini.

Ia sadar betul, untuk bisa menyuarakan perubahan harus masuk ke parlemen sehingga suaranya kelak bisa didengar.

“Setelah kami banyak belajar dari senior-senior kami di PKB, bahwa untuk bisa didengar kita harus duduk di dewan. Itulah kenapa saya ikut Pileg kemarin,” bebernya.

Setiap hari, dirinya bergaul dan membaur dengan petani, pedagang, pesanggem hutan, dengan mendengar curhatan soal ekonomi, infrastruktur, dan sosial budaya.

“Dari dukungan merekalah akhirnya saya memberanikan diri untuk maju sebagai caleg (calon legislatif) waktu itu,” jelasnya.

Ratna Pancarini dan keluarga
Anggota DPRD Blora, Ratna Pancarini, saat berfoto bersama suami dan ketiga anaknya di kediamannya di Desa Doplang Rt 03/RW 02, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. (Dok. Pribadi/Lingkarjateng.id)

Rini yang juga didaulat sebagai ketua paguyuban BRILink wilayah selatan Blora itu mengaku, pertarungan merebutkan kursi dewan pada Pileg 2024 lalu memang sangat sengit di dapil 3 Blora.

Namun, berkat dukungan dari partai, keluarga, dan masyarakat, akhirnya ia mampu melewati itu semua dan berhasil lolos hingga dilantik sebagai anggota DPRD Kabupaten Blora.

“Kehadiran kami di dewan semoga berdampak positif bagi tanah kelahiran saya di Doplang, Randublatung, dan Kradenan. Meski secara bertahap kami berkomitmen untuk membawa perubahan,” harapnya.

Bukan hanya itu, surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB juga telah menetapkan dirinya sebagai Bendahara DPC PKB Blora berbarengan dengan rekomendasi Ketua DPRD Blora.

Setelah duduk di dewan, dirinya tidak lantas melupakan kewajiban sebagai seorang istri dan seorang ibu. Ia tetap akan mengabdi kepada suami tercinta Bambang Mashadi dan menjadi ibu yang terbaik bagi ketiga putranya yakni Adila Salsabila Hadi, Aldias Faldiba Hadi yang kini sudah berdinas di Polres Blora, serta anak bungsunya Fakhry Aprilo Raayan Hadi.

“Selain berjuang untuk masyarakat dan konstituen, saya juga harus tetap menjadi istri dan ibu bagi anak-anak saya,” tandasnya.

Ia berharap, dengan duduk sebagai wakil rakyat, masyarakat yang diwakili seperti Fatayat, petani, pedagang, dan pesanggem kelak bisa terbantu dengan adanya aspirasi yang disuarakan olehnya.

“Ingatkan saya kalau lupa, kritik saya kalau salah, karena itu merupakan bentuk dari perhatian untuk saya dan keluarga,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)