Klaten, 28 Agustus PLN melalui Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah turut memperingati Hari Pelanggan Nasional sebagai bentuk komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Berbagai program dalam rangka hari pelanggan gencar dilakukan diberbagai lokasi mulai dari kunjungan ke pelanggan, hingga program peningkatan keandalan pasokan listrik di berbagai Gardu Induk penyuplai Konsumen Tegangan Tinggi.
Di wilayah kerja PLN UPT Salatiga, program peningkatan keandalan listrik tersebut salah satunya dilakukan melalui Edukasi Kelistrikan. Edukasi kelistrikan yang digelar di Desa Karangtalun Kabupaten Klaten ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya terkait aktivitas bermain layang-layang, mengingat, pada 24 Agustus kemarin, Desa Karangtalun menggelar festival layang-layang sebagai rangkaian festival peringatan HUT RI.
“Pada musim kemarau, aktivitas bermain layang-layang cenderung mengalami peningkatan dan hal tersebut kerap menjadi penyumbang gangguan kelistrikan yang berujung pemadaman. Sehingga edukasi ini menjadi salah satu upaya preventif untuk memastikan keselamatan ketenagalistrikan pada Ring 1 instalasi PLN sehingga terwujud kondisi andal dan aman baik bagi instalasi tenaga listrik maupun keselamatan manusia dan mahkluk hidup lainnya,” terang General Manager Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono.
Dalam edukasi kelistrikan tersebut, Tim PLN menegaskan tentang himbauan menerbangkan layang-layang yang aman sehingga tidak berdampak buruk pada sistem kelistrikan, mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2021. Pertama, dalam menerbangkan layang-layang, masyarakat dihimbau untuk bermain layang-layang sejauh mungkin dari jaringan listrik PLN utamanya SUTT ataupun SUTET. Kedua, masyarakat juga dihimbau untuk tidak menginapkan layang-layang, atau membiarkan layang-layang tetap tertambat, untuk menghindari kemungkinan layang-layang putus dan mengenai jaringan listrik. Selain itu, layang-layang yang diterbangkan hendaknya tidak dibuat dengan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik seperti alumunium foil, atau benang dengan bahan kawat.
“Tentu kami menghargai tradisi dan hobi masyarakat dalam menerbangkan layang-layang ini. Namun, demi kepentingan bersama, kami himbau dalam pelaksanaannya agar memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan, dengan mematuhi tata cara menerbangkan layang-layang yang aman, jauh dari jaringan listrik,” tambah Manager UPT Salatiga, Nur Fajar Fardiansyah Umar.
Menjaga keselamatan ketenagalistrikan adalah sinergi bersama antara PLN dan masyarakat, sehingga dalam hal ini, apabila masyarakat menemukan dan atau mendapati kondisi yang berpotensi membahayakan salah satunya layang-layang tersangkut di konduktor transmisi, harap segera melaporkannya pada petugas PLN atau melalui aplikasi PLN Mobile. (HUMAS PLN)