Zulkifli Gayo: Gubernur Luthfi dan Wagub Gus Yasin Pemimpin Substansial, Fokus Dampak Bagi Masyarakat

Zulkifli Gayo Gubernur Luthfi dan Wagub Gus Yasin Pemimpin Substansial Fokus Dampak Bagi Masyarakat 1024x576 1

Jateng-KABARDARING.com- Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Zulkifli Gayo, menilai Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen bertipikal pemimpin substansial. Menurutnya, keduanya lebih mengutamakan hasil nyata yang dirasakan masyarakat dibanding popularitas pribadi.

Hal itu disampaikan Zulkifli menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah tergolong tinggi. Meski demikian, popularitas keduanya terbilang rendah.

“Pak Luthfi dan Gus Yasin pemimpin substansial. Beliau tidak diam, terus bekerja. Justru yang sering disampaikan beliau adalah, yang penting dampak kerja mereka dirasakan dan dinikmati masyarakat,” kata Zulkifli, Kamis (21/8/2025).

Peneliti Litbang Kompas, Arita Nugraheni, menjelaskan temuan survei tersebut cukup unik. “Tingkat kepuasan tinggi, citranya baik, tingkat afeksi tinggi, bahkan 8 dari 10 masyarakat Jateng menilai duo ini baik. Cuma ketika ditanya tahu nggak sih gubernur saat ini siapa? Ada yang jawab tahu, tapi sebutkan nama lain,” jelas Arita.

Zulkifli mencontohkan sejumlah kebijakan prorakyat yang dilakukan keduanya, antara lain penurunan tarif Trans Jateng dari Rp2.000 menjadi Rp1.000 bagi veteran, siswa, buruh, dan lansia. Selain itu, angka kemiskinan di Jawa Tengah berhasil ditekan menjadi 9,48 persen, dari sebelumnya peringkat kedua termiskin di Pulau Jawa kini menjadi peringkat ketiga.

Program pembangunan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) juga ditingkatkan hingga 17 ribu unit, terbesar secara nasional. Selain itu, insentif diberikan kepada 570 penghafal Al-Qur’an dari 33 pondok pesantren dan 230.830 guru keagamaan.

Terkait catatan rendah pada infrastruktur jalan dan lapangan kerja dalam survei, Zulkifli menjelaskan kendala anggaran menjadi faktor utama. “Perbaikan jalan tak bisa serta merta dilakukan di awal 2025, karena APBD murni sudah dianggarkan tahun sebelumnya. Percepatan baru bisa dilakukan lewat anggaran perubahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, Gubernur dan Wakil Gubernur juga mengintegrasikan perbaikan infrastruktur dengan kabupaten/kota. Dampak pembangunan jalan diperkirakan mulai dirasakan pada Oktober-Desember 2025.

Sementara soal lapangan kerja, Zulkifli menyebut Jawa Tengah mencatat investasi tinggi dengan karakter padat karya, yang telah membuka peluang kerja bagi 222.373 orang. “Kalau investasi padat karya memang membuka lapangan kerja, tapi risikonya bisa terdampak jika suatu saat terjadi PHK,” katanya.

Zulkifli menegaskan, dalam enam bulan kepemimpinan Ahmad Luthfi–Taj Yasin, capaian pembangunan sudah terlihat signifikan. “Kalau sebelumnya Jateng selalu nomor dua termiskin setelah DIY, sekarang nomor tiga. Pertumbuhan ekonomi pun kini nomor tiga teratas di Pulau Jawa,” pungkasnya.

Sumber : Humas Pemkab