Jateng-KABARDARING.com-Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.
Berdasarkan Kajian Risiko Bencana Kabupaten Sukoharjo tahun 2021, terdapat enam potensi bencana yang perlu diantisipasi, yaitu banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Sekretaris Daeah Kabupaten Sukoharjo Widodo, mengatakan, Pemkab Sukoharjo telah menyiapkan lima langkah strategis, meliputi penerbitan Surat Keputusan Bupati, koordinasi lintas sektor, peningkatan koordinasi dengan stakeholder terkait, penyiagaan personel dan logistik, serta pembentukan klaster kebencanaan.
“Pemkab Sukoharjo telah menerbitkan SK Bupati Siaga Bencana yang berlaku dari Oktober 2024 hingga Mei 2025, sebagai payung hukum penanganan bencana,” ungkap, Widodo pada Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi musim hujan 2024/2025, di Menara Wijaya lantai 9 Sukoharjo, Rabu (5/2/2025).
Dalam implementasinya, Pemkab Sukoharjo telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 62 Tahun 2021 yang mengatur mekanisme penanggulangan bencana secara sistematis, mulai dari tahap prabencana, saat bencana, hingga pascabencana.
Selain penanganan bencana, Pemkab Sukoharjo juga mendorong pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Dari 167 desa/kelurahan yang ada, baru 28 desa/kelurahan yang telah membentuk Destana.
“Kami mendorong pemanfaatan dana desa untuk program kebencanaan. Camat diminta aktif menghimbau kepala desa dan lurah, untuk mempercepat pembentukan Destana di wilayahnya,” tegas Widodo.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat, untuk melakukan upaya mitigasi, dengan membersihkan saluran air, menanam tumbuhan berakar kuat, melakukan susur sungai, melapor jika ada tanggul bocor, serta memangkas pohon yang berpotensi membahayakan.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana,” tutupnya.
Sumber : Humas Pmprov