Heboh! Seorang Tukang Temukan Pemilik Rumah Tewas Gantung Diri di Suruh Semarang

SEMARANG, Lingkar.news – Warga Desa Cukilan, Kecamatan Suruh mendadak heboh pada Senin pagi, 14 Oktober 2024, lantaran salah seorang tukang yang berniat memperbaiki rumah, justru menemukan pemilik rumah tewas mengenaskan dengan cara gantung diri.

Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto melalui Kapolsek Suruh, Iptu Ari Parwanto menerangkan bahwa korban yakni pemilik rumah SF (28) yang merupakan Dusun Krajan, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang itu ditemukan telah tewas gantung diri di bagian belakang rumahnya.

“Korban sudah ditemukan tewas dalam posisi menggantung di bagian belakang rumahnya, dimana pada saat Senin pagi itu sekitar jam 07.30 WIB, ada salah seorang saksi, Joko (38) datang ke rumah SF karena mau membetulkan rumah milik SF. Saksi ini merupakan tukang, ia kaget saat menemukan SF tewas tergantung,” ungkap Iptu Ari, pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Kapolsek Suruh itu menerangkan kronologi ditemukannya SF yang tewas dengan cara gantung diri itu.

“Orang pertama yang melihat korban tewas tergantung ini adalah Joko, yang merupakan seorang tukang yang datang ke rumah korban untuk niat memperbaiki rumah SF bersama rekannya, yakni Munjayani (38),” terangnya.

Kedua saksi itu lanjutnya, saat datang di rumah korban, rumah itu dalam keadaan sepi dan tertutup.

“Saksi ini memanggil-manggil nama korban, tapi tak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah itu. Karena korban tak kunjung keluar rumah, maka kedua saksi ini masuk didalam rumah yang kebetulan posisi pintu tidak terkunci dari dalam,” lanjut dia.

Setelah keduanya masuk didalam rumah SF, dua saksi ini dikejutkan dengan kondisi SF yang sudah tewas gantung diri pada kusen pintu sebuah ruangan yang berada dibagian dalam rumah itu.

“Kondisi jenazah korban saat dilakukan pemeriksaan oleh jajaran kepolisian tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, artinya tewasnya SF ini karena murni melakukan bunuh diri dengan cara menggantung di kusen pintu,” jelasnya.

Ditanya soal penyebab tewasnya SF melalui aksi nekat itu, Iptu Ari memastikan belum dapat memastikan penyebab alasan utama korba  nekat gantung diri.

“Namun, salah satu informasi dari pihak keluarga korban, SF ini memang sudah tinggal sendirian di rumah tersebut, korban juga belum menikab, sedangkan kedua orangtuanya tinggal di Kota Salatiga. Dan untuk selanjutnya, jenazah korban segera dimakamkan oleh pihak keluarga,” pungkasnya.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkar.news)