BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Blora, Heru Eko Wiyono, telah mendengar soal beredarnya foto Camat Kradenan, Kepala Desa (Kades) Mendenrejo Supari, dan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Blora bersama relawan salah satu paslon Pilkada 2024.
Foto tersebut saat ini tengah dalam kajian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blora untuk mendalami adanya dugaan pelanggaran netralitas dalam Pilkada.
“Kami telah mendengar dan mendapatkan fotonya yang kini sedang viral di media sosial,” ujar Heru pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Heru menegaskan bahwa sampai saat ini dugaan pelanggaran netralitas tersebut masih belum menjadi ranahnya untuk menangani.
“Itu menjadi kewenangan dari Bawaslu Blora. Nanti biar dikaji dan dipelajari, apakah memang terjadi pelanggaran atau tidak, Bawaslu yang akan menyimpulkan,” tandasnya.
Menurutnya, jika hasil kajian menyatakan adanya pelanggaran netralitas, Bawaslu akan mengirimkan surat kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN). Oleh karena itu, Heru mengaku bahwa saat ini BKD belum bisa memberikan banyak komentar.
“Nanti kita tunggu saja hasilnya seperti apa. Biar berjalan dulu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar foto yang diduga kuat merupakan Camat Kradenan Tarkun, Kepala Desa (Kades) Mendenrejo Supari, dan salah seorang anggota DPRD Blora tengah berpose melakukan foto bersama di antara orang-orang yang mengenakan kaos bergambarkan salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Blora.
Camat Kradenan Tarkun saat dikonfirmasi terkait foto tersebut mengakui bahwa itu memang dirinya.
“Itu foto sudah lama 2 bulan yang lalu. Saya diundang Pak Kades dan anggota DPRD Blora Mbah Warsit, mau perencanaan penyaluran aspirasinya kepada warga. Tahu-tahu warga sudah pakai kaos itu,” ujar Tarkun.
Ia mengaku bahwa dirinya yang saat itu mendapatkan undangan merasa tidak enak ketika hendak pulang.
“Mosok diundang mau balik, kan gak enak, sedang warga sudah di situ. Dan akhirnya saya diajak foto bareng,” sambungnya.
Sementara itu, Kades Mendenrejo, Supari mengkonfirmasi bahwa kejadian itu sudah berlangsung lama.
“Benar itu di rumah saya, tetapi sebelum ada penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora,” tandasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)