Tangani Kasus HIV/Aids, Pemkab Jepara Sediakan Layanan Pengobatan Gratis di Puskesmas

JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten setempat menggalakkan program ABCDE dalam upayanya mencegah penularan HIV/Aids.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Mudrikatun, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Eko Cahyo Puspeno, pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Adapun program ABCDE merupakan akronim dari abstinence yaitu tidak melakukan hubungan seksual bagi yang belum menikah; be faithful maksudnya bersikap setia pada satu pasangan seks; condom yaitu menggunakan kondom atau pengaman saat berhubungan seksual; drug no atau dilarang menggunakan narkoba; serta education yaitu memberikan edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.

Eko menyebutkan bahwa di Jepara total ada 92 kasus dengan rincian 40 kasus Aids dan 33 kasus HIV, serta 19 kasus lainnya belum diketahui status HIV atau Aidsnya karena belum melakukan pengobatan.

“Faktor utama pemicu kasus HIV/Aids di Jepara karena banyak perilaku berisiko tinggi,” kata Eko.

Ia menegaskan bahwa pihak Dinkes Jepara telah berupaya menekankan dengan penggalakan program ABCDE kepada masyarakat untuk menekan kasus tersebut.

Ia berharap bagi penderita HIV/Aids untuk tidak malu berobat, sebab jika dibiarkan dikhawatirkan bisa menyebar dan tidak tertangani dengan baik.

“Layanan pengobatan HIV/Aids di puskesmas gratis tidak dipungut biaya,” tambahnya.

Menurutnya, dari total 22 puskesmas di Kabupaten Jepara, 21 di antaranya telah siap memberikan pelayanan pengobatan HIV/Aids.

Adapun satu puskesmas yang belum bisa memberikan pelayanan pengobatan HIV/Aids ialah Puskesmas Nalumsari 2. Hal itu karena faktor sumber daya masyarakat (SDM) tenaga medis yang belum mencukupi untuk memberikan pelayanan.

“Meski begitu, puskesmas ini masih bisa melayani pengetesan HIV/Aids, terjangkit atau tidaknya,” ungkapnya.

“Semua puskesmas dan rumah sakit serta 7 klinik yang ada di Kabupaten Jepara sudah bisa melakukan tes HIV/Aids,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)