BBPOM Gandeng PKK Rembang Tekan Peredaran Makanan Mengandung Zat Berbahaya

REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang menggelar pelatihan kader keamanan pangan dari lima desa di Aula Labkesda Kabupaten Rembang pada Rabu, 10 Juli 2024.

Pelatihan dibuka langsung oleh Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Rembang Hasyiroh Hafidz yang turut dihadiri oleh Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purbajaya, perwakilan CSR dari PT Sumber Kopi Prima Pujiono, serta para penyuluh terkait yang ada di masing-masing desa.

Pelatihan kali ini menyasar sejumlah desa yang ada di Rembang, yakni Desa Bonang, Kecamatan Lasem; Desa Leran, Kecamatan Sluke; Desa Pandangan Kulon, Kecamatan Kragan; serta Desa Tritunggal dan Pasarbanggi, Kecamatan Rembang.

Hasyiroh menyampaikan, pelatihan tersebut dirasa penting untuk diikuti oleh seluruh kader PKK yang terlibat. Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Pemkab Rembang yang bekerja sama dengan BBPOM di Semarang untuk mengurangi beredarnya makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Lebih lanjut, ia menginginkan para kader untuk belajar dengan sungguh-sungguh pada pelatihan tersebut, sehingga ilmu yang mereka serap itu bisa diaplikasikan langsung ketika berhadapan dengan masyarakat.

Sementara itu, Kepala BBPOM Jawa Tengah Lintang Purbajaya mengungkapkan bahwa pelatihan dengan menggandeng tim penggerak PKK Rembang tersebut merupakan tindak lanjut agenda BBPOM beberapa hari lalu. Pihaknya juga menggandeng Badan Ketahanan pangan dari PT. Sumber Kopi Prima untuk melanjutkan progam Gumregah+ atau nggugah UMKM resik saking bahan berbahaya.

“Ini adalah praktik atau actionnya dari hasil pertemuan beberapa hari lalu. Ya dengan tema percepatan eradikasi bahan berbahaya pada pangan ini kami menggandeng PKK Rembang sebagai kader keamanan dan PT. Sumber Kopi Prima sebagai CSR-nya. Nantinya dari situ sudah bisa mengawasi para badan ketahanan pangan agar tak menggunakan bahan berbahaya pada makanan,” jelasnya.

Lintang menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para kader PKK Rembang lebih percaya diri untuk mengambil sampel makanan dari masyarakat dan bisa menganalisis kandungan makanan tersebut.

Ssmentara itu, perwakilan dari PT. Sumber Kopi Prima Pujiono mengungkapkan bahwa CSR yang diberikan oleh perusahaannya kepada BPOM adalah bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. Bersamaan dengan agenda Gumregah+ di Kabupaten Rembang karena adanya temuan makanan yang mengandung bahan berbahaya, CSR diturunkan untuk membantu menekan angka peredaran makanan tak sehat itu. (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkarjateng.id)