KUDUS, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus memasang alat EWS (Earning Warning System) di lereng Gunung Muria, tepatnya yakni di RT 11 RW 2 Desa Japan, Kecamatan Dawe, pada Jumat, 21 Juni 2024.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Kudus Mundir melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Muhammad Alfiatur Rohman, menjelaskan bahwa fungsi alat EWS berfungsi untuk mendeteksi adanya gerakan tanah yang menjadi potensi longsor.
“Tujuan utama pemasangan EWS tersebut untuk mengetahui jika terjadi gerakan tanah di wilayah tersebut,” ucap Alfi.
Ia menjelaskan bahwa saat mendeteksi adanya gerakan tanah, sirine pada alat EWS akan berbunyi kemudian memberikan notifikasi peringatan kepada warga sekitar. Menurutnya, peringatan yang dikirim dari alat EWS dapat membantu warga untuk melakukan evakuasi diri lebih dini.
“Selain melakukan pemasangan, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar di Desa Japan,” imbuhnya.
Alfi mengatakan bahwa saat ini sudah ada empat alat EWS yang terpasang di Kabupaten Kudus yang difokuskan pada desa-desa sekitar lereng Gunung Muria.
“Untuk alat EWS pendeteksi gerakan tanah sampai saat ini yang sudah terpasang di Kabupaten Kudus sebanyak empat titik,” katanya.
Keempat alat EWS tersebut berada di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, sebanyak dua titik; Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, ada satu titik; dan Desa Japan, Kecamatan Dawe; ada satu titik. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)