JEPARA, Lingkar.news – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Jepara mengalami penurunan. Pada 2022 jumlah pengangguran di Jepara mencapai 28.683 orang atau 4,1 persen; sedangkan pada 2023 mencapai sekitar 23 ribu orang atau 3,25 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif, mendorong pemerintah untuk bisa bekerjasama dan mengoptimalkan investasi-investasi yang masuk ke Jepara.
“Investasi ini dimaksimalkan di mana tenaga kerja asal Jepara menjadi prioritas utama, sehingga persoalan pengangguran di Jepara bisa teratasi,” kata pria yang akrab disapa Gus Haiz itu.
Lebih lanjut, prioritas tersebut sangat penting dilakukan lantaran menurut informasi yang ia dapatkan, bahwa banyak perusahaan-perusahaan di Jepara yang tenaga kerjanya bukan asli warga Jepara.
“Dari Jepara sendiri mungkin tidak sampai 70 persen, bahkan kurang dari itu. Hal inilah yang menjadikan lapangan pekerjaan semakin tertutup untuk orang-orang lokal, sehingga pengangguran semakin banyak,” terangnya.
Pihaknya pun mendorong pemerintah untuk mensupport dan mendorong para anak muda Jepara untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Karena selain mengurangi pengangguran, hal tersebut juga dapat membuat lapangan kerja baru.
“Kalau untuk pelatihan-pelatihan itu tepat gunanya masih sangat jauh, apalagi kalau diklat kan hanya beberapa orang saja. Saya kira support bagi jiwa kewirausahaan bagi anak muda Jepara saat ini sangat penting sekali. Sehingga menurut saya kampanye enterpreneur untuk anak-anak muda penting juga,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkar.news)