REMBANG, Lingkarjateng.id – Sebanyak 22 desa di Kabupaten Rembang sudah berstatus sebagai desa mandiri dengan indikator memiliki Indeks Pembangunan Desa (IPD) lebih dari 75.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang Slamet Haryanto menyampaikan bahwa pada 2022, desa mandiri di Kabupaten Rembang berjumlah 14 desa. Kemudian pada 2023, ada tambahan delapan desa sehingga total di 2024 ini ada 22 desa mandiri.
“Total ada 22 desa mandiri di 2024 ini. Saat ini kita sedang IDM (Indeks Desa Membangun) lagi. Itu akan kita ketahui nanti di 2025,” ujar Slamet di Rembang, baru-baru ini.
Ia menjelaskan bahwa Indeks Desa Membangun (IDM) diukur berdasarkan Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Lingkungan/Ekologi.
Dengan adanya 22 desa mandiri saat ini, kata dia, sudah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rembang dengan jumlah 14 desa mandiri. Kendati demikian, pihaknya akan tetap mendorong desa-desa lain agar menyandang status desa mandiri di tahun 2024 ini.
“Kalau dibandingkan dengan target RPJMD, desa mandiri kita sudah melampaui. Tapi kita tidak hanya berhenti di situ. Harus kita stut (dorong) karena itu ukuran keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan yang ada di tingkat desa,” tuturnya.
Dalam upaya akselerasi atau percepatan desa mandiri, pihaknya mendorong 287 kepala desa (kades) se-Kabupaten Rembang untuk mengikuti bimbingan teknis (bimtek).
“Dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Sebab dengan kapasitas kades yang berkompeten, kemandirian desa dapat segera tercapai,” jelasnya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkarjateng.id)