BLORA, Lingkarjateng.id – Jalur Alternatif Randublatung-Cepu milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali rusak setelah sempat mendapatkan perawatan tambal sulam sebelum lebaran lalu.
Kerusakan banyak terjadi terutama di timur Pasar Wulung sampai Makam Kembar Jape serta titik Jabung dan Betekan Kedungtuban.
“Perbaikan jalan tersebut diperbaiki dengan tambal sulam, tetapi baru beberapa bulan sudah rusak kembali,” ujar Febri, warga Kediren.
Ia menyebut, perbaikan jalan hanya tambal sulam sehingga tidak bisa bertahan lama dan kembali rusak. Terlebih, jalan tersebut sering dilalui truk bermuatan berat.
“Truk-truk tronton dan Fuso sering sekali lewat jalur ini 24 jam, jalan semakin hancur,” katanya.
Febri mengatakan, kondisi jalan menjadi lebih berbahaya bila hujan deras karena lubang yang cukup dalam itu tertutup genangan air sehingga tak terlihat oleh pengendara.
“Kalau sekarang sudah kemarau sehingga lubang-lubang terlihat, hanya debunya saja yang juga semakin parah,” jelasnya.
Warga lain, Wawan, menjelaskan jika kedalaman lubang berkisar 10-15 sentimeter dengan lebar sekitar 30 sentimeter lebih.
“Tak jarang, terlihat pengendara roda dua terperosok ke jalan berlubang hingga terjatuh. Selain di pinggir, jalan berlubang juga terlihat di tengah-tengah,” ucapnya.
Dirinya berharap jalan tersebut segera dilakukan perbaikan permanen agar tidak mudah rusak.
Sementara itu, Subkoordinator Wilayah 2 Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Propinsi Jawa Tengah Wilayah Purwodadi, Umar, mengatakan, jika kerusakan ketiga titik tersebut sampai saat ini baru tahap pemeliharaan.
“Saat ini baru kita tambal dengan metode CAP atau Campuran Aspal Panas,” kata Umar.
Ia mengaku belum mendapatkan informasi terkait anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum.
“Sementara kita lakukan pemeliharaan ringan,” imbuhnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)