REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mendorong UMKM di wilayah tersebut untuk dapat menguasai pasar baik di kota sendiri maupun dalam negeri.
Direktur Advokasi Pemerintah Daerah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia, Fendi Dharma Saputra mengatakan pemerintah Indonesia saat ini menargetkan penggunaan produk dalam negeri sebesar 95% dan produk luar negeri sebanyak 5%.
“Harapan pemerintah itu penggunaan produk dalam negeri harus mencapai 95℅, itu sesuai Inpres nomor 2 tahun 2022,” ungkapnya dalam kegiatan Optimalisasi Penggunaan Produk dalam Negeri dan Pemberdayaan UMKK pada Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Melalui Katalog Elektronik (e-Katalog), yang berlangsung di Wafi Joglo Rembang, pada Selasa 14 Mei 2024.
Fendi juga menambahkan 40% pembelanjaan harus dialokasikan untuk produk UMKK dengan sistem pembelanjaan melalui e-Katalog sebanyak 30%.
Sementara Anggota DPR RI Komisi XI, Harmusa Oktaviani mengatakan, bahwa saat ini penyebaran informasi terkait produk UMKM masih rendah di Rembang. Meskipun saat ini penggunaan sosmed masyarakat sangat tinggi, namun untuk sosialisasi produk UMKM masih sangat Rendah.
“Sosisalisasi terhadap tumbuh kembangnya UMKM itu sangat penting sekali, terlebih masyarakat sekarang daya guna sosmed sangat tinggi, namun tak ada yang memposting UMKM, dan saya rasa memang masih sangat minim sekali,” katanya.
Harmusa menambahkan dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan para pelaku UMKK atau UMKM untuk dapat lebih kreatif dalam mempromosikan produk mereka.
Senada dengan Harmusa, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ( Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz mendukung penuh para pelaku UMKM maupun UMKK yang terlibat pengadaan barang/ jasa untuk terus berinovasi dalam memasarkan produk mereka, karena saat ini pemasaran di kota pesisir ini masih sangat rendah.
Selain itu juga Penggunaan e- katalog juga masih rendah, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan para pelaku UMKM segera berbenah demi jalanya dan kemajuan UMKM kedepanya.
“Kami harapkan para pelaku UMKM segera berbenah, dengan mengaktifkan atau menggunakan e-katalog, karena kami yakin kalau tak segera mengikuti perkembangan, maka akan ketinggalan, bahkan yang memprihatinkan saat ini hanya ada 177 pelaku UMKM yang menggunakan e-katalog, dari 52.000 UMKM yang ada di Rembang,” bebernya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Lingkarjateng.id)