PATI, Lingkarjateng.id – Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi, memberikan bantuan kepada petani terdampak banjir di Kabupaten Pati senilai Rp3.202.442.000.
Jumlah tersebut terdiri 2 unit pompa air dan 10 unit irigasi perpompaan senilai Rp1.282.442.000. Kemudian, benih padi seluas 2.602 hektare atau senilai Rp 884,7 juta, benih jagung 1.149 hektare atau senilai Rp 1,3 miliar.
Beberapa bantuan diberikan langsung kepada petani dalam kunjungannya di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, pada Jumat, 22 Maret 2024.
Ia mengatakan, sebanyak 12 pompa air diberikan untuk menyedot air agar banjir segera surut. Kemudian, benih padi diberikan kepada petani terdampak banjir supaya nanti setelah banjir surut bisa digunakan untuk menanam lagi.
“Bagi yang nanti sudah surut bisa olah tanah, kita sudah menyiapkan benih gratis bagi petani yang terdampak banjir,” ujarnya usai memberikan bantuan kepada petani.
Menurutnya, bantuan yang paling penting adalah asuransi. Pihaknya akan memberikan asuransi bagi petani yang lahannya puso akibat banjir.
“Untuk tanaman padi diasuransikan nanti 80 persen premi dibayar pemerintah, 20 persen petani. Apabila terjadi gagal panen atau puso nanti dapat klaim dari Jasindo sekitar 6 juta per hektar,” lanjutnya.
Kemudian, untuk membantu proses pemanenan padi, pihaknya memberikan minimal 4 combine untuk dikelola bersama dengan Dinas Pertanian dan Perdagangan (Dispertan) Kabupaten Pati.
Sedangkan bagi padi yang sudah siap panen namun terendam banjir, pihaknya menyiapkan tenaga untuk dilakukan pamenan secara manual.
“Kami lihat ternyata tanaman sudah ada yang panen tapi terendam air. Kalau tidak bisa dengan combine ya kita gerakkan nanti kerja bareng-bareng kita fasilitas dengan Pemda,” ucap dia.
Tak hanya itu, untuk memperlancar proses produksi PT Pupuk Indonesia memberikan CSR kepada petani di Pati dalam bentuk pupuk sebanyak 10 ton. Yang mana, jumlah tersebut dimungkinkan bisa bertambah.
“PT Pupuk Indonesia memberi CSR 10 ton pupuk sementara sudah disiapkan. Sehingga proses setelah dampak ini bisa tanam lagi,” ujarnya
Ia berharap, bantuan yang diberikan kepada petani tersebut, produksi padi di Pati dapat berjalan normal kembali setelah sebelumnya mengalami penurunan di tahun 2023 lalu.
“Supaya proses produksi bisa lancar dan supaya kualitas gabah bisa dipertahankan dan nanti saya minta Bulog untuk membantu aspek hilir dari gabah petani,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Pati terendam banjir usai diguyur hujan berturut-turut selama hampir sepekan pada pekan kedua Maret 2024.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati per 18 Maret 2024, lahan pertanian yang terendam banjir terletak di beberapa desa di Kecamatan Gabus, Kecamatan Kayen, Kecamatan Juwana, Kecamatan Dukuhseti, Kecamatan Jakenan, Kecamatan Winong, Kecamatan Pati, Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Wedarijaksa.
Lahan pertanian yang terendam banjir di antaranya lahan padi, jagung dan bawang merah dengan luas yang berbeda-beda. Untuk lahan padi seluas 6.955,4 hektare, lahan jagung seluas 153,1 hektare dan lahan bawang merah seluas 20 hektare.(Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)