PATI, Lingkarjateng.id – Gemerlap semarak ramadhan sudah tampak di pelataran Masjid Djauharotul Imamah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, begitu senja menjelang Maghrib. Jamaah pun memadati masjid hingga teras, meskipun sore itu gerimis turun perlahan.
Ramadhan perdana di masjid dengan arsitektur bangunan unik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah. Apalagi para musafir. Mengingat masjid ini sangat memuliakan jamaahnya dengan variasi menu takjil dan santapan berbuka puasa.
Ketua Takmir Masjid Djauharotul Imamah, Ust. Sigit Sulistyo, mengatakan bahwa tiap ramadhan, masjid yang ia kelola tersebut memang menyediakan makanan berbuka bagi para jamaah.
“Ramadhan ini kami menyediakan 300 porsi makanan berbuka bagi para jamaah. Menunya pun berbeda-beda tiap hari. Dan kami nggak main-main dengan pilihan menu ini, karena kami ingin memuliakan para jamaah dengan menghadirkan nikmatnya bulan puasa di Masjid,” terangnya saat dijumpai awak media pada Selasa, 12 Maret 2024.
Tak salah apa yang Ust. Sigit sampaikan. Sebab menu perdana kali ini pun begitu istimewa, yakni menu takjil berupa teh hangat, kurma, dan zuppa soup. Sementara untuk makanan berat yang dibagikan panitia usai sholat Maghrib berjamaah adalah asam-asam iga.
“Kita mulai tiap Ramadhan sejak pukul 5 sore kajian sore lebih dulu. Lalu 5 menit sebelum buka, kita istirahatkan agar panitia bisa membagikan takjil, dan jamaah bisa memanjatkan doa. Karena ada doa yang mustajab setiap kali akan berbuka. Kita kasih fasilitas untuk jamaah berdoa lebih dulu,” jelasnya.
Untuk menyediakan 300 porsi menu berbuka yang istimewa ini, panitia Masjid Djauharotul Imamah menganggarkan Rp 180 juta per bulan, yang dihimpun dari donasi para donatur.
“Masjid ini buka untuk umum. Semua boleh singgah dan ikut ngaji serta berbuka di sini. Sebab ini adalah bagian dari syiar Islam, yang kita selenggarakan setiap Ramadhan, agar indahnya kebersamaan berpuasa di rumah itu bisa kita bawa dan kita hidupkan di masjid,” tutupnya. (Lingkar Network | Nailin RA – Koran Lingkar)