JEPARA, Lingkarjateng.id – Penggunaan transportasi umum di Kabupaten Jepara mulai minim peminat. Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara menyebut masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, namun imbasnya mengakibatkan lalu lintas padat khususnya saat jam berangkat dan pulang kerja.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Jepara, Ferry Yudha, menjelaskan meskipun pengaturan lalu lintas telah diterapkan namun volume kendaraan saat jam berangkat dan pulang kerja yang mebludak tetap menyebabkan kemacetan di Jepara.
“Karena tingkat pengendara motor pribadi ini banyak, sehingga membuat jalan membludak ramai akan pengendara motor pada jam tersebut,” ujar Ferry belum lama ini.
Ferry menyebutkan beberapa titik yang sering terjadi macet di Jepara yaitu Perempatan Gotri, pertigaan Purwogondo, pertigaan pelang dan perempatan Pasar Mayong.
Pihaknya menjelaskan, volume kendaraan itu tidak hanya dipadati karyawan pabrik yang hendak berangkat bekerja, tetapi juga masyarakat yang pergi ke pasar, dan siswa yang berangkat sekolah.
“Empat titik yang sering terjadi kemacetan karena padatnya aktifitas dari karyawan pabrik, anak sekolah, pekerja di pasar, dan karyawan kantoran,” tuturnya.
Mengingat tingginya penggunaan kendaraan pribadi, Ferry berharap Pemerintah Kabupaten Jepara dapat meningkatkan kualitas transportasi publik untuk bisa mengurangi kemacetan.
Menurut Ferry, transportasi umum mulai ditinggalkan karena kurang efisien dan menghambat keberangkatan yang harusnya 10 menit menjadi 30 menit bahkan lebih.
“Masyarakat mulai meninggalkan transportasi umum, karena kurang efisien. Penginnya cepat sampai, malah harus lama menuggu. Maka mereka lebih memilih kendaraan pribadi, yang lebih efisien dan cepat sampai,” tuturnya.
Dirinya juga berharap Pemkab Jepara bisa menyediakan transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) dengan jalur khusus, sehingga bisa meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum karena lebih cepat sampai dan terhindar dari macet.
“Semoga bisa disediakan BRT, entah bagaimana nanti konsep dan jalurnya. Intinya bisa mengurangi volume kendaraan yang padat pada jam-jam tertentu,” harapnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)