REMBANG, Lingkarjateng.id – Beberapa pekan terakhir kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rembang terus mengalami peningkatan. Menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, DBD masih didominasi pasien balita dan anak-anak.
Hakam (40) salah seorang warga Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang yang tejangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengeluh karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang tak kunjung melakukan langkah strategis dalam mengatasi penyakit ini. Padahal, menurut dia, kasus DBD di Kota Garam terus meroket dan mengintai masyarakat.
“Kami sudah meminta bantuan kepada Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sedan untuk dilakukan fogging nyamuk. Namun pihak Puskesmas belum ada tindakan untuk hal itu. Pihak Puskesmas baru memberikan imbauan atau arahan saja, yaitu dengan bersih-bersih got, selokan, memendam barang-barang bekas seperti kaleng dan sebagainya,” ujar Hakam ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sutrasno Rembang, Minggu, 28 Januari 2024.
Sebelumnya, kata dia, Puskesmas Kecamatan Sedan untuk penanganan DBD menggunakan fogging harus iuran mandiri warga.
“Pihak Puskesmas menyampaikan kalau fogging nyamuk itu iuran sendiri-sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia sangat berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Puskesmas Sedan bisa segera melakukan aksi nyata dengan fogging supaya DBD tidak menyebar secara luas.
“Sangat berharap agar dari Pemerintah dapat segera memberikan tindakan agar demam berdarah tidak lagi menyebar. Salah satunya dengan bantuan fogging nyamuk gratis,” imbuhnya. (Lingkar Network | Yunita Suci Rahayu – Lingkarjateng.id)