REMBANG, Lingkarjateng.id – Nelayan Jaring Tarik Berkantong (JTB) di Kabupaten Rembang merasa keberatan dengan munculnya kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT). Manfaat dari kebijakan tersebut bagi nelayan juga dipertanyakan.
Berdasarkan data yang didapat, PIT merupakan penangkapan ikan yang terkendali dan proporsional. Implementasinya dilakukan di zona penangkapan ikan terukur berdasarkan kuota penangkapan ikan, dalam rangka menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya, sekaligus pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Asosiasi Nelayan JTB Bhaita Adiguna Kabupaten Rembang, Lestari Priyanto menjelaskan mayoritas nelayan belum memahami maksud dari kuota penangkapan ikan terukur. Apalagi para nelayan belum paham betul pelaksanaan teknisnya seperti apa.
“Yang masih menjadi ganjalan terkait dengan pemberlakuan kuota. Pemahaman nelayan dengan kuota sendiri masih simpang siur. Nelayan belum paham betul, kuota ini maksudnya apa dan manfaatnya bagi nelayan apa,” kata dia, Jumat, 15 Desember 2023.
Menurutnya, jika pembatasan penangkapan ikan berbasis kuota diterapkan, maka akan membebani para nelayan. Tapi ia bersyukur penerapan kebijakan tersebut ditunda sampai tahun 2025.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih atas upaya presiden maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menunda PIT. Harapannya dalam masa penundaan ini akan ada evaluasi kebijakan yang dirasa memberatkan nelayan.
“Semoga ada evaluasi, yang terpenting muara tujuannya demi kesejahteraan nelayan itu sendiri,” ucapnya.
Terlebih saat ini nelayan kapal jaring tarik berkantong masih menghadapi sejumlah masalah, seperti tingginya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) hasil tangkapan 10 persen dan harga ikan di pasaran terus merosot.
“Faktor-faktor seperti ini mohon menjadi pertimbangan pemerintah, agar beban nelayan tidak semakin berat,” terangnya.
Meski demikian, Lestari Prianto menegaskan bahwa kalangan nelayan yang tergabung dalam Asosiasi Bhaita Adiguna tetap berkomitmen mendukung program pemerintah.
“Kita junjung tinggi Kamtibmas. Semoga Indonesia selalu aman dan damai,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)