JEPARA, Lingkarjateng.id – Juara lomba desa di Kabupaten Jepara tahun 2023 segera diumumkan. Akan tetapi hal itu menyusul rampungnya tahap penjurian akhir, yakni masing-masing petinggi melakukan presentasi di hadapan bupati.
Babak ini telah dilalui oleh delapan desa finalis di ruang Command Center Setda Jepara pada Rabu, 29 Maret 2023. Pemerintah Kabupaten Jepara menyiapkan hadiah dana pembangunan senilai Rp 1 miliar bagi pemenang lomba desa yang melaju ke tingkat provinsi.
Delapan finalis lomba desa tersebut meliputi Desa Tubanan, Pecangaan Kulon, Watuaji, Tulakan, Tahunan, Plajan, Suwawal, dan Welahan. Pada babak akhir, satu per satu petinggi atau kepala desa (kades) diminta masuk ke ruang presentasi.
Lomba Desa, Para Kades Adu Ide Depan Bupati Jepara
Secara bergantian para kades diberi waktu 15 menit untuk memaparkan berbagai capaian program pembangunan hingga keunggulan potensi desa yang dipimpin.
Tampak menyimak presentasi para kades di antaranya Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, Plt. Asisten I Sekda Ratib Zaini, dan Kepala Dinsospermasdes Edy Marwoto.
Pada sesi tanya jawab, sejumlah pertanyaan dan hal teknis dilontarkan Pj Bupati Jepara kepada tiap-tiap kades. Seperti dalam bidang pemerintahan desa, pembangunan, sosial dan kemasyarakatan, serta inovasi. Selain itu juga mengenai langkah-langkah konkret dalam penanganan sejumlah isu strategis seperti soal stunting maupun kemiskinan ekstrem.
“Kita nilai kaitan dengan apa yang disampaikan. Di samping itu pula, kami minta mereka bekerja untuk masyarakat dan menyelesaikan beberapa isu strategis,” ujar Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta.
Pj Bupati Jepara Minta Pemdes Berlomba Tangani Stunting
Pj Bupati Edy berharap ajang lomba desa bisa memotivasi pemerintah desa untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Oleh karenanya, dalam menilai dilakukan secara objektif.
“Terpenting mereka bagus, nyatanya bagus, saya nilai bagus apa adanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinsospermasdes Jepara Edy Marwoto menjelaskan bahwa lomba desa ini ada beberapa tahapan. Rangkaiannya dimulai sejak Januari.
Diawali di tingkat kecamatan untuk mencari satu juara. Kemudian, difilter lewat seleksi administrasi dan hasilnya terpilih delapan desa. Selanjutnya, tahap verifikasi lapangan yang melibatkan beberapa unsur penguji.
“Tiap komponen yang dinilai, dicek oleh lebih dari satu orang untuk menjaga objektivitas. Melibatkan perangkat daerah, akademisi, dan tenaga ahli pendamping desa,” jelasnya.
Setelah pemaparan oleh petinggi, babak final dilanjutkan rapat pleno. Hal ini untuk menghitung skor dari tiap-tiap komponen hasil penilaian. Pengumuman pemenang target sebelum peringatan Hari Jadi Jepara, 10 April nanti. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)