REMBANG, Lingkarjateng.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru) Kabupaten Rembang dipastikan pada tahun 2024 mendatang tidak mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK). Padahal sejauh ini, anggaran dari DAK dinilai cukup membantu dalam membangun infrastruktur di Kota Garam.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU Taru Kabupaten Rembang Nugroho menyampaikan, DAK dibagi menjadi dua jenis, yaitu DAK reguler dan DAK tematik. Untuk 2024, kata dia, DPU Taru Rembang tidak bisa mendapat DAK reguler.
Pasalnya untuk mendapat DAK reguler, kondisi kemantapan jalan di Kabupaten Rembang harus kurang dari 70 persen. Sedangkan saat ini, kemantapan jalan di Kabupaten Rembang sudah di atas 70 persen.
“Jadi kami tidak bisa akses DAK reguler,” ujarnya.
Sementara untuk mendapat DAK tematik, menurut dia, Kabupaten Rembang juga tidak bisa mendapatkannya. Sebab, untuk memperoleh DAK tematik harus ada usulan dari kementerian teknis.
“Seperti contoh DAK tematik pariwisata, ada usulan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang ingin mengembangkan pariwisata di Kabupaten Rembang. DPU Taru nantinya mendapat DAK untuk pembangunan akses jalannya,” ucapnya.
Sementara di tahun-tahun sebelumnya, kata dia, DAK tematik kebanyakan menyasar di sektor pertanian. Dengan membangun infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani (JUT).
Namun di tahun 2024, lanjut dia, DPU Taru Rembang tidak dapat usulan apapun dari Kementerian Pertanian. Sebab setelah pihaknya mengkonfirmasi, ternyata indek ketahanan pangan di Rembang dinilai sudah cukup baik.
“Jadi tidak diusulkan, sebenarnya usulannya ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Ketika kementerian teknis itu mengusulkan, nanti kami dapat pendukung,” jelasnya.
Ia mengatakan, tidak diusulkannya Kabupaten Rembang mendapat DAK tematik oleh Kementerian Pertanian memberikan imbas yang cukup banyak. Seperti DAK di Dinas Pertanian, DAK Sumber Daya Air (SDA), dan DAK untuk akses jalan dari Bina Marga.
“Itu tidak dapat semua, 2024 ini istilahnya tidak seperti tahun sebelumnya,” keluhnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)