REMBANG, Lingkarjateng.id – Dugaan kasus gendam dengan kerugian Rp 1,5 miliar yang menimpa Samiroh (46), pedagang Pasar Induk Rembang asal Desa Karangsari, Kecamatan Sulang berlanjut. Kini Rizky Bachtiar (29), Warga Desa Waru, Kecamatan Rembang hampir jadi amukan pedagang pasar.
Rizky yang juga bekerja di salah satu kios Pasar Induk Rembang itu diduga bersekongkol dengan pelaku berinisial NL lantaran namanya menjadi pemiliki rekening yang selama ini ditransfer Samiroh. Ia pun dianggap ikut menerima uang korban setelah pelaku NL berhasil memeras kekayaan Samiroh.
Namun Rizky membantah tuduhan tersebut dan berhasil meyakinkan Sumiroh. Sebab dirinya memiliki alasan yang kuat jika ia tidak terlibat dalam kasus penipuan dengan cara gendam tersebut. Laki-laki berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa kartu ATM miliknya telah dipinjam pelaku NL sejak setahun yang lalu. Pelaku beralasan jika kartu ATM miliknya rusak. Dikatakannya, pelaku NL juga mengetahui nomor sandi kartu ATM miliknya. Sebab ketika awal membuka rekening bank dirinya ditemani pelaku NL. “Karena dulu waktu bikin ATM saya bersama pelaku, jadi dia tahu. Awalnya saya tidak curiga waktu dipinjam, karena saya kenal cukup baik,” ujarnya pada Selasa, 4 Juli 2023.
Dirinya mengungkapkan, sejak awal layanan mobile banking rekening miliknya sudah diaktifkan. Sehingga ia sering mendapatkan pemberitahuan ada transferan uang masuk dengan nominal puluhan juta saat kartu ATMnya dipinjam pelaku NL.
Ia mengungkap, transferan dengan nominal puluhan juta itu masuk hampir seminggu sekali. Namun dirinya sama sekali tidak menaruh curiga dari aktivitas transaksi tersebut. Dirinya juga belum sempat melihat total besaran uang yang sudah masuk ke rekeningnya.
“Saya tidak curiga, saya kira itu bakulnya. Karena dia (pelaku NL) kan juga pedagang, saya kira ya itu bakulnya,” jelasnya. Uang yang sudah masuk ke rekeningnya selanjutnya berpindah ke rekening pelaku NL. Setelah aksi penipuan tersebut terbongkar, Rizky merasa kecewa atas tindakan pelaku NL yang dikenalnya sebagai orang baik.
“Saya merasa kecewa dan dicemarkan nama baik saya karena dianggap ikut melakukan penipuan. Saya harap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)